Kendal – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melaksanakan program pemantauan mangrove secara rutin di Pidodo Kulon, Kendal. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari program Carbon Offset JejakIn, pada pendampingan penanaman dan pemantauan 2.000 bibit mangrove yang sudah dilaksanakan oleh Mangrove Tag kepada JejakIn dan Telkomsel, enam bulan yang lalu. (30/4/2025).
Rena Sagita (Staf Manajer Hubungan Masyarakat dan Lapangan) dan Yuzra Novrian (Staf Manajer Hubungan Masyarakat dan Lapangan) mulai melaksanakan pemantauan pada pukul 09.00 WIB. Pemantauan mangrove ini dilaksanakan setelah enam bulan pasca penanaman yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2024 yang lalu.
Setelah pemantauan yang dilaksanakan pada tiga bulan pertama, kemudian akan dilaksanakan pemantauan setelah enam bulan penanaman, tumbuhan mangrove harapannya akan memiliki ketahanan yang lebih baik. Tumbuhan mangrove pada bulan ke-6 umumnya menunjukkan peningkatan ketahanan terhadap kondisi lingkungan sekitarnya.
Proses penghitungan bibit gagal tumbuh dan berhasil tumbuh.
Hal ini disebabkan oleh mulai berkembangnya sistem perakaran, seperti akar napas dan akar tunjang yang memberikan kestabilan dan kemampuan menyerap nutrisi lebih baik. Selain itu, mangrove mulai beradaptasi dengan salinitas, pasang surut, dan jenis substrat di lokasi tanam. Hal ini memungkinkan proses fotosintesis menjadi lebih optimal dan daya tahan tanaman terhadap stres lingkungan meningkat.
Pada pemantauan bulan ke-6 ini, kegiatan yang dilakukan, antara lain monitoring dan evaluasi (monev) dan penyulaman, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa persentase kelulushidupan bibit mangrove mencapai 66,2%.
Kondisi bibit mangrove hasil pemantauan bulan ke-6 yang tampak segar dan hijau.
“Hasil monev pada bulan ke-6 menunjukkan hasil yang baik karena bibit mangrove telah melalui proses adaptasi selama tiga bulan pertamanya. Selain itu, dilaksanakan juga upaya penyulaman pada bibit yang mengalami kondisi gagal tumbuh, upaya tersebut menjadikan persentase kelulushidupannya mencapai 66,2%,” kata Rena. “Persentase kelulushidupan yang tinggi ini didukung oleh pemilihan lokasi tanam yang baik sehingga mangrove dapat tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat dalam penyimpanan karbon. Dengan demikian, mangrove dapat berkontribusi lebih besar dalam mengurangi jejak emisi karbon di bumi,” tambahnya.
Pada program pendampingan penanaman dan pemantauan ini, pemantauan dilaksanakan pada interval 3 bulan, 6 bulan, 18 bulan, dan 36 bulan. Monev pada bulan ke-6 dan ke-36 akan melibatkan analisis tambahan menggunakan data pengambilan foto udara. Dibantu dengan aplikasi karlon dan sensor kualitas air, membuat perhitungan persentase kelulushidupan dan pertumbuhan mangrove menjadi lebih akurat.
Keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup pada pukul 11.00 WIB dengan pendokumentasian kegiatan. (ADM/ARH/RS/AP).