BANYUWANGI

Konservasi Mangrove Wringin Putih, Banyuwangi

  1. Lahan kritis: 3 ha.
  2. Kebutuhan bibit: minimal 10.000/ha (total kurang lebih 2.200.000 bibit).
  3. Jenis bibit: Rhizophora spp (Bakau).
  4. Potensi serapan emisi karbon: 950,5 MgC/ha atau 209.110 MgC/220 ha.
  5. Status lahan: negara.
  6. Lokasi penanaman: Mangrove Teluk Pangpang, Kili-Kili, Muncar.

Foto Lokasi

Peta Lokasi

Deskripsi Lokasi

Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki batas wilayah selatan dengan Samudera Hindia, sebelah utara dengan Kabupaten Situbondo, sebelah timur dengan Kabupaten Jember, dan sebelah barat dengan Selat Bali.

Salah satu kawasan mangrove yang terdapat di Banyuwangi adalah Kawasan Mangrove Teluk Pangpang yang terletak di Desa Wringin Putih, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.

Ekosistem di kawasan ini didominasi oleh vegetasi mangrove yang cukup rapat sehingga menjadi habitat bagi berbagai jenis burung air, baik burung yang dilindungi maupun burung migran dari Australia, yang singgah pada bulan-bulan tertentu. Di kawasan ini, terdapat 12 jenis mangrove dan belasan burung, bahkan 10 diantaranya dilindungi oleh Undang-Undang.

Karena keindahannya, maka Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat memanfaatkan kawasan ini untuk kegiatan wisata.

Mangrove Teluk Pangpang sudah ditetapkan menjadi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) dengan luas ± 1.300 ha. Penetapan Teluk Pangpang sebagai KEE ini berdasarkan SK Gubernur Jawa Timur No. 188/338/KPTS/013/2020 pada tanggal 27 Juli 2020.

KEE sendiri merupakan kawasan di luar wilayah konservasi namun memiliki fungsi yang sama untuk dilakukan upaya pelestarian terhadap potensi keanekaragaman hayatinya.

Sebagai tindak lanjut SK Gubernur Jawa Timur ini, maka pengelola KEE berkewajiban untuk menyusun rencana aksi dan melaksanakan hasil rencana aksi tersebut agar tujuan pengelolaan KEE dapat berjalan dengan baik sehingga fungsi ekologi, ekonomi dan sosial budaya kepada masyarakat dapat tercapai.

Untuk itulah, maka kegiatan penanaman dan pemantauan mangrove masih terus dilakukan, mengingat bahaya abrasi yang nyata. Bantuan dari masyarakat terhadap pelestarian kawasan mangrove dan pesisir di Teluk Pangpang akan membantu meningkatkan kualitas lingkungannya, sehingga dampak buruk yang ditimbulkan, seperti abrasi dan erosi pantai serta intrusi air laut ke darat, akan dapat dicegah di masa mendatang.