Konservasi Mangrove Pesisir Serang, Banten
- Lahan kritis: 300 ha.
- Kebutuhan bibit: minimal 10.000/ha (total kurang lebih 3.000.000 bibit).
- Jenis bibit: Rhizophora (Bakau), Avicennia (Api-api), Tancang (Bruguiera) dan lain-lain.
- Potensi serapan emisi karbon: 950,5 MgC/ha atau 285.150 MgC/300 ha.
- Status lahan: hak milik dan negara.
- Lokasi penanaman: Pantai Lontar, Serang
Foto Lokasi
Peta Lokasi
Deskripsi Lokasi
Kepemilikan lahan mangrove di pesisir Serang, Banten didominasi oleh pihak swasta yang dialihfungsikan untuk pertambakan. Berdasarkan data One Map Mangrove (2013), Kabupaten Serang memiliki luasan lahan kritis sebesar 398,42 ha.
Masyarakat pesisir Serang mengalami permasalahan, baik secara lingkungan, sosial maupun ekonomi sebagai akibat dari kerusakan ekosistem mangrovenya. Degradasi lahan mangrove ini menimbulkan terjadinya abrasi yang semakin meluas.
Menurut data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten (2017), warga pesisir Serang sudah kehilangan ratusan hektar area pertambakan dan terus mengalami penurunan produksi ikan bandeng yang menjadi komoditi utama tambaknya. Banyak petambak yang akhirnya beralih profesi menjadi pedagang dan buruh bangunan.
Selain itu, rusaknya ekosistem mangrove di sebagian pesisir Serang menyebabkan tidak adanya perlindungan wilayah pesisir untuk memitigasi bencana.
Mengingat pernah terjadinya tsunami di Pesisir Banten, akibat letusan dari Gunung Anak Krakatau yang terjadi di tahun 2018, dengan dampak destruktifnya yang sangat signifikan dan menimbulkan banyaknya korban jiwa, maka kawasan pesisir Serang membutuhkan upaya mitigasi struktural dengan tingkat penanganan yang holistik dan massive .
Kawasan pesisir Serang yang harus segera diselamatkan adalah Desa Lontar yang terletak di Kabupaten Serang, dengan jarak ± 40 km dari Ibu Kota Provinsi Banten. Desa ini telah kehilangan ratusan hektar akibat terjadinya abrasi dan banjir rob karena kurangnya perlindungan dari ekosistem mangrove.
Kegiatan penanaman dan rehabilitasi mangrove yang sudah dikerjakan IKAMaT, KeMANGTEER dan KeMANGTEER Serang bersama dengan para mitra kerjanya, diantaranya SKPD, dinas, kementerian, LSM, komunitas dan warga dipusatkan di kawasan mangrove Jembatan Pelangi di Desa Lontar.
Upaya pelestarian ekosistem mangrove yang sudah dilakukan oleh IKAMaT, KeMANGTEER dan KeMANGTEER Serang sejak 2016-2023, sudah berhasil menanam ± 20.000 bibit mangrove bersama ± 30 kolaborator di pesisir Serang.
Selain itu, KeMANGTEER Serang juga melakukan beberapa program lainnya, seperti pelatihan pengolahan mangrove dan pembuatan perpustakan ekoliterasi mangrove untuk meningkatkan nilai ekosistem mangrove sebagai SDA yang memiliki potensi tinggi dalam menunjang kehidupan masyarakat pesisir. Menariknya, di kawasan ini juga sudah terdapat ekowisata mangrove yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya.
Dengan dukungan dari para donatur dan semua pihak yang mendukung pelestarian hutan mangrove di Serang, maka diharapkan akan dapat mengatasi segala permasalahan pesisir di Desa Lontar.