Konservasi Mangrove Romokalisari, Surabaya
- Lahan kritis: 3 ha.
- Kebutuhan bibit: minimal 10.000/ha (total kurang lebih 30.000 bibit).
- Jenis bibit: Rhizophora spp (Bakau).
- Potensi serapan emisi karbon: 950,5 MgC/ha atau 2.851,5 MgC/3 ha.
- Status lahan: negara.
- Lokasi penanaman: Romokalisari, Surabaya.
Foto Lokasi
Peta Lokasi
Deskripsi Lokasi
Romokalisari merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kota Surabaya yang terletak di Pantai Utara Surabaya. Berkembangnya kegiatan industri di Pantai Utara Surabaya berakibat pada peningkatan aktivitas manusia dan berdampak pada menurunnya daya dukung lingkungan di pesisirnya, khususnya ekosistem mangrove.
Dengan menurunnya kondisi kesehatan ekosistem mangrove di wilayah tersebut karena aktivitas masyarakat yang tinggi di pesisir Romokalisari, maka telah terjadi abrasi, pergeseran muara sungai di bagian hilir, dan terganggunya habitat berbagai flora dan fauna.
Lahan kritis di Kawasan Pesisir Romokalisari mencapai 3 ha. Untuk itulah, maka program penanaman dan pemantauan mangrove di wilayah pesisir Kelurahan Romokalisari harus terus dilakukan oleh berbagai pihak, seperti pemerintah kota, LSM, CSR, mahasiswa dan masyarakat, termasuk IKAMaT, KeSEMaT, KeMANGTEER, KeMANGI, KeAMaT dan Mangrove Tag sendiri, selaku pemerhati mangrove di Indonesia.
Selanjutnya, kegiatan penanaman dan pemantauan mangrove harus tetap dilakukan dalam upaya merestorasi mangrove yang sudah rusak karena sekaligus juga dapat menjadi strategi mitigasi perubahan iklim dan penanggulangan abrasi di Kota Surabaya.
Bagi yang tertarik melakukan kegiatan rehabilitasi mangrove di wilayah ini, sangat disarankan, karena sekaligus dapat menghapus jejak emisi karbon di bumi, mengingat potensi penyimpanan karbon di mangrovenya yang sangat besar.