TAMBAK GOJOYO

Konservasi Mangrove Pesisir Tambak Gojoyo, Demak

  1. Lahan kritis: 251,96 ha.
  2. Kebutuhan bibit: minimal 10.000/ha (total kurang lebih 2.500.000 bibit).
  3. Jenis bibit: Rhizophora (Bakau).
  4. Potensi serapan emisi karbon: 950,5 MgC/ha atau 239.487,98 MgC/251,96 ha.
  5. Status lahan: negara dan pribadi.
  6. Lokasi penanaman: Tambak Gojoyo, Wedung, Demak.

Foto Lokasi

Peta Lokasi

Deskripsi Lokasi

Dukuh Tambak Gojoyo terletak di Desa Wedung, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, pada koordinat 6°47’26.6″S 110°34’29.4″E. Dukuh ini berbatasan dengan Kota Semarang, Kabupaten Jepara, dan Kabupaten Kudus.

Mangrove di Dukuh Tambak Gojoyo memiliki nilai kerapatan yang baik, didominasi oleh Rhizophora spp dan Avicennia spp, yang berturut-turut berada pada perairan lebih dekat dengan darat hingga pantai. Jenis mangrove lainnya yang ditemukan di kawasan ini adalah Sonneratia spp.

Namun demikian, hutan mangrove di desa tersebut kini mulai rusak akibat ulah oknum manusia, seperti peralihan lahan menjadi tambak dan penggenangan akibat pasang karena pengaruh pemanasan global.

Hilangnya hutan mangrove di pesisir Tambak Gojoyo mengakibatkan abrasi yang menyebabkan daratan terkikis. Selain mengancam ekologi, degradasi kawasan mangrove di wilayah ini juga mengancam mata pencaharian warga sekitar, yang berpotensi menurunkan taraf ekonomi masyarakat.

Sebagai informasi, Provinsi Jawa Tengah memiliki luas lahan kritis mangrove sebesar 35.694 ha di luar kawasan hutan. Lahan kritis tersebut tersebar hampir merata di sepanjang pesisir, salah satunya di Kabupaten Demak dengan luas lahan kritis 251,96 ha.

Selain itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga berupaya melakukan rehabilitasi pada pesisir Kabupaten Demak yang terbagi menjadi dua blok, masing-masing seluas 6,4 ha dan 2,6 ha.

Masyarakat Tambak Gojoyo juga berupaya melakukan rehabilitasi dan kampanye mengenai ekosistem mangrove dengan menciptakan ekowisata berupa treking mangrove.

Kegiatan rehabilitasi mangrove yang dilakukan oleh masyarakat sekitar perlu terus didukung demi peningkatan kualitas lingkungan melalui program penanaman dan pemantauan bibit mangrove secara terukur dan berkala.