Konservasi Mangrove Kawasan Pesisir Kartika Jaya, Kendal
- Lahan kritis: 70 ha.
- Kebutuhan bibit: minimal 10.000/ha (total kurang lebih 700.000 bibit).
- Jenis bibit: Rhizophora (Bakau), Avicennia (Api-api), Tancang (Bruguiera) dan lain-lain.
- Potensi serapan emisi karbon: 950,5 MgC/ha atau 66.535 MgC/70 ha.
- Status lahan: hak milik dan negara.
- Lokasi penanaman: Pantai Kartika Jaya, Kendal
Foto Lokasi
Peta Lokasi
Deskripsi Lokasi
Mangrove di Kabupaten Kendal memiliki luasan kurang lebih 200 ha, yang terancam mengalami degradasi akibat perubahan lahan. Perubahan lahan tersebut diakibatkan oleh pengembangannya menjadi daerah industri dan area pertambakan yang mengakibatkan abrasi pantai dan banjir rob sehingga diperlukan penanganan yang lebih serius.
Dengan adanya kegiatan rehabilitasi mangrove di Kendal, maka diharapkan akan dapat menjadi salah satu upaya dalam pemulihan kondisi lingkungannya secara bertahap, mengingat mangrove memiliki fungsi dan manfaat yang besar dalam menjaga keseimbangan alam di kawasan pesisir.
Lebih lanjut, kondisi ekosistem mangrove yang sehat, juga akan dapat meningkatkan pendapatan dari segi ekonomi bagi warga pesisir di sekitarnya.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang menggencarkan kegiatan penanaman mangrove di kawasan pesisir Kendal, diantaranya di Patebon, Kaliwungu, Brangsong, Cepiring, Kangkung dan Rowosari, dikarenakan kondisi mangrovenya yang telah mengalami kerusakan hingga lebih dari 70 ha.
Salah satu lokasi yang perlu ditangani secara khusus adalah Patebon, tepatnya di Kartika Jaya. Daerah ini merupakan kawasan mangrove yang memprihatinkan karena telah terjadi perubahan lahan yang signifikan.
Untuk itulah, masih diperlukan banyak dukungan dari masyarakat untuk membantu menyelamatkan kawasan pesisir di Kendal.