PIDODO KULON

Konservasi Mangrove Kawasan Pesisir Kartika Jaya, Kendal

  1. Lahan kritis: 70 ha.
  2. Kebutuhan bibit: minimal 10.000/ha (total kurang lebih 700.000 bibit).
  3. Jenis bibit: Rhizophora (Bakau), Avicennia (Api-api), Tancang (Bruguiera) dan lain-lain.
  4. Potensi serapan emisi karbon: 950,5 MgC/ha atau 66.535 MgC/70 ha.
  5. Status lahan: hak milik dan negara.
  6. Lokasi penanaman: Pidodo Kulon, Kendal

Foto Lokasi

Peta Lokasi

Deskripsi Lokasi

Pidodo Kulon adalah salah satu desa yang berlokasi di Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal yang berbatasan langsung dengan pantai di wilayah utara Jawa Tengah. Mangrove di Kendal memiliki luasan kurang lebih 200 ha, namun mengalami degradasi akibat adanya alih fungsi lahan, di antaranya untuk pengembangan kawasan industri dan area pertambakan.

Akibat adanya alih fungsi lahan telah terjadi abrasi pantai, khususunya di Pidodo Kulon. Penurunan tanah dan banjir rob juga memperparah kondisi pesisirnya sehingga diperlukan penanganan yang lebih serius. Abrasi pantai yang terjadi berdampak langsung pada kerusakan lingkungan di wilayah Pidodo Kulon, seperti banjir rob, rusaknya fasilitas umum, dan menurunnya perekonomian masyarakat. Kondisi kerusakan mangrove di Kendal sendiri tercatat lebih dari 70 ha.

Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang menggencarkan kegiatan rehabilitasi mangrove dengan kegiatan penanaman mangrove di kawasan pesisir Kendal, antara lain di Kecamatan Patebon, Kaliwungu, Brangsong, Cepiring, Kangkung, dan Rowosari.

Kegiatan rehabilitasi mangrove di Kendal, terutama di Pidodo Kulon, diharapkan dapat menjadi salah satu upaya pemulihan kondisi lingkungan secara bertahap, mengingat mangrove memiliki fungsi dan manfaat yang besar dalam menjaga keseimbangan alam di kawasan pesisir.

Oleh karena itu, masih diperlukan banyak dukungan dari pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk membantu menyelamatkan kawasan pesisir di Pidodo Kulon, Kendal.