Demak – Mangrove Tag. Pada program pendampingan penanaman dan pemantauan bibit mangrovenya, Mangrove Tag kembali sukses melakukan pendampingan kepada PT Permata Karya Jasa (PERKASA) dalam rangka tebus karbon perusahaan dan memperingati Hari Bumi 2025. Kegiatan penanaman dan pemantauan bibit mangrove kali ini, sebanyak 5.000 bibit mangrove jenis Rhizophora stylosa sukses ditanam di Kawasan Dukuh Tambak Gojoyo, Wedung, Demak, Jawa Tengah (Jateng). (22/4/2025).
Mangrove Tag memiliki tiga skema program yang ditawarkan kepada mitra yang ingin melakukan program penanaman dan pemantauan bibit mangrove di lokasi tertentu yang sudah terverifikasi. Tiga skema tersebut, yaitu Tebus Karbon, Adopsi Mangrove, dan Tanam Pantau.
Registrasi sebelum menuju lokasi penanaman dan pemantauan.
Tebus Karbon menitikberatkan pada penghapusan jejak emisi karbon di bumi, Adopsi Mangrove memfokuskan pada kemudahan menanam dan memantau mangrove, dan Tanam Pantau merupakan skema proyek penjagaan ekosistem mangrove Indonesia skala masif dengan rentang waktu yang lama.
Pada penanaman dan pemantauan kali ini, skema yang dipilih adalah Tebus Karbon. Karbon yang dikeluarkan dari bidang usaha PERKASA dikonversikan menjadi bibit mangrove, yang akan dipantau dan dihitung jumlah karbonnya selama periode yang telah ditentukan.
Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.00 – 12.00 WIB. Kegiatan diawali dengan registrasi. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan perjalanan menuju lokasi penanaman dengan menggunakan perahu.
Sambutan oleh perwakilan Mangrove Tag.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh MC dan sambutan-sambutan dari perwakilan Mangrove Tag, Kelompok Onggojoyo Jaya, dan PERKASA.
“Terima kasih kepada PT Permata Karya Jasa yang telah melaksanakan kegiatan tebus karbon perusahaan dan peringatan Hari Bumi 2025 dengan program penanaman dan pemantauan 5.000 bibit mangrove di Tambak Gojoyo, Demak,” kata Paspha G. M. Putra (Manajer Hubungan Masyarakat dan Lapangan). “Sebagai informasi, konservasi ekosistem mangrove merupakan salah satu upaya memitigasi perubahan iklim di bumi. Hal ini dikarenakan ekosistem mangrove memiliki kemampuan penyimpanan karbon yang lebih besar tiga hingga lima kali lebih besar dibanding hutan terestrial di darat,” tambahnya.
Angela Marpaung (PERKASA) mengatakan bahwa kegiatan penanaman dan pemantauan mangrove yang dilaksanakan di Demak ini dalam rangka tebus karbon perusahaan dan memperingati Hari Bumi 2025.
Simbolisasi penanaman bibit mangrove di Tambak Gojoyo, Demak.
“PERKASA melalui program penanaman dan pemantauan bibit mangrove memiliki inisiatif untuk menebus karbon dari perusahaan. Kami berterima kasih kepada Mangrove Tag dan kelompok mangrove yang berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan ini,” kata Angela. “Harapannya bibit mangrove yang akan ditanam dapat tumbuh dengan baik dan dapat menghapus karbon dengan optimal sesuai dengan tujuan awal kami. Selain itu, bibit mangrove yang tumbuh dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan lingkungan,” tambahnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian edukasi mangrove oleh Rena Sagita (Staf Manajer Hubungan Masyarakat dan Lapangan) yang memberikan edukasi mengenai pengertian dasar, jenis-jenis, fungsi, dan manfaat mangrove, baik secara fisik, ekologi, dan ekonomi, serta peranan ekosistem mangrove dalam mitigasi perubahan iklim. Rena menjelaskan bahwa ekosistem hutan mangrove yang memiliki kemampuan menyimpan karbon tiga hingga lima kali lebih besar dibandingkan dengan hutan terestrial di darat sehingga berperan penting dalam menghapus jejak emisi karbon di bumi.
Hasil penanaman 5.000 bibit mangrove jenis Rhizophora stylosa.
Simbolisasi penyerahan bibit mangrove dilaksanakan oleh perwakilan Mangrove Tag, Kelompok Mangrove Onggojoyo Jaya, dan PERKASA kemudian dilanjutkan dengan seremonial penanaman bersama.
“Semoga kegiatan ini dapat direplikasi oleh lembaga atau perorangan yang lain sehingga dapat saling bekerja sama menjaga lingkungan kita,” kata Fakhria Maulida (PERKASA). “Pada Hari Bumi ini kami juga berharap dengan ditanamnya bibit mangrove ini dapat memberikan dampak positif bagi amsyarakat, kelompok, dan lingkungan,” tambahnya.
Kegiatan berlangsung dengan lancar dan baik yang ditutup dengan foto bersama setelah penanaman. (ADM/ARH/AP).