Semarang – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan kegiatan pendampingan penanaman dan pemantauan mangrove, kali ini kepada Sekolah Kristen Tritunggal dalam rangka memberikan edukasi terkait mangrove kepada siswa-siswi langsung di lapangan. Sebanyak 350 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata berhasil ditanam di Semarang Mangrove Center (SMC), Jawa Tengah (Jateng). (7/12/2024).
Sekolah Kristen Tritunggal adalah sekolah Kristen di Semarang, Jawa Tengah yang menyelenggarakan pendidikan dari taman kanak-kanak hingga SMA. Sekolah ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang berkarakter Kristus, takut akan Tuhan, dan unggul dalam pengetahuan.
Kegiatan ini melibatkan 27 orang yang berasal dari siswa-siswi Sekolah Kristen Tritunggal. Kegiatan penanaman dan pemantauan bibit mangrove dibuka dengan sambutan perwakilan dari Mangrove Tag dan Sekolah Kristen Tritunggal.
Penyampaian edukasi dan tata cara penanaman mangrove.
Yuzra Novrian (Staf Manajer Hubungan Masyarakat dan Lapangan) menyampaikan bahwa Mangrove Tag merupakan platform penanaman dan pemantauan mangrove berbasis dukungan mitra kerja Mangrove Tag dan afiliasi mangrovenya, yang melakukan kerja sama penanaman dan pemantauan mangrove di lahan mitra Mangrove Tag.
“Kami dari Mangrove Tag mengucapkan terima kasih kepada Sekolah Kristen Tritunggal yang telah berpartisipasi dalam penanaman dan pemantauan bibit mangrove di SMC Jateng, Semarang ini,” kata Yuzra. “Harapannya bibit mangrove yang telah kita tanam dapat kita jaga persentase kelulushidupannya diatas 60% sehingga dapat bermanfaat bagi wilayah di pesisir dan bagi lingkungan,” tambahnya.
Yohanes Ong (Guru Pendamping Sekolah Kristen Tritunggal) menyampaikan bahwa ini merupakan pengalaman kali pertama dalam kegiatan penanaman bibit mangrove di SMC Jateng, Semarang dan merupakan pengalaman yang sangat mengesankan.
Foto bersama setelah penanaman bibit mangrove.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberi edukasi kepada anak-anak sekaligus merasakan dan melihat langsung suasana di lapangan bagaimana ekosistem mangrove yang juga perlu dibangun dan dijaga,” kata Yohanes. “Kami mengucap syukur dan berterima kasih kepada tim Mangrove Tag yang sudah memberikan pengarahan dan edukasi kepada anak-anak kami. Harapannya kegiatan seperti ini dapat diteruskan oleh angkatan-angkatan selanjutnya,” tambahnya.
Kegaiatan dilanjutkan dengan penyampaian edukasi mangrove oleh Bambang J. Laksono (Staf Manajer Hubungan Masyarakat dan Lapangan) yang menyampaikan terkait tata cara penanaman bibit mangrove agar persentase kelulushidupannya lebih tinggi.
Keceriaan peserta penanaman yang akan menanam bibit mangrove.
Selain itu, Bambang juga menjelaskan terkait pengertian, jenis-jenis, tempat dan syarat hidup, fungsi dan manfaat, baik secara fisik yang menahan abrasi dan gelombang, ekologi, dan ekonomi, serta manfaat ekosistem mangrove sebagai upaya mitigasi perubahan iklim yang memiliki kemampuan sebagai penyimpan karbon tiga hingga lima kali lebih besar dibandingkan dengan hutan tropis.
Simbolisasi penyerahan bibit dilaksanakan oleh perwakilan Mangrove Tag dan Sekolah Kristen Tritunggal yang dilanjutkan penanaman bibit mangrove bersama yang berlangsung dengan penuh semangat.
Hasil penanaman bibit mangrove oleh Sekolah Kristen Tritunggal.
“Kegiatan penanamannya seru, apalagi saya menemukan fauna yang tinggal di dekat ekosistem mangrove, yaitu kepiting dan ikan mudskipper. Ini merupakan pengalaman pertama saya bisa langsung melihat dan menanam di ekosistem mangrove,” kata Aldrich (Siswa Sekolah Kristen Tritunggal). “Penyampaian edukasi yang disampaikan oleh tim Mangrove Tag juga membuat saya tahu bahwa mangrove memiliki masa tumbuh yang sangat lama untuk menjadi besar bisa sampai 10 sampai 20 tahun kedepan,” tambahnya.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 09.00 – 11.00 WIB ini berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan bersih diri dan foto bersama. (ADM/ARH/RS/AP).