Semarang – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan kegiatan pendampingan penanaman dan pemantauan mangrove, kali ini kepada Society of Petroleum Engineers (SPE) Student Chapter (SC) Universitas Diponegoro (UNDIP). Sebanyak 150 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata berhasil ditanam di Semarang Mangrove Center (SMC), Jawa Tengah (Jateng). (1/3/2025).
SPE SC UNDIP merupakan cabang mahasiswa dari SPE yang berfokus pada pengembangan pengetahuan dan keterampilan di sektor minyak dan gas. Didirikan pada 24 November 2014, organisasi ini bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa menjadi insinyur profesional di bidang tersebut.
Keceriaan para peserta penanaman dari SPE SC UNDIP.
Kegiatan ini melibatkan 43 orang yang berasal dari mahasiswa mahasiswi SPE SC UNDIP dan volunteer yang ikut serta.
Kegiatan penanaman dan pemantauan bibit mangrove dibuka dengan sambutan perwakilan dari Mangrove Tag dan SPE SC UNDIP.
Yuzra Novrian (Staf Manajer Hubungan Masyarakat dan Lapangan) menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak SPE SC UNDIP yang ikut serta dalam upaya konservasi ekosistem mangrove dan upaya dalam memitigasi perubahan iklim karena manfaatnya yang sangat besar.
“Mangrove Tag merupakan platform penanaman dan pemantauan mangrove berbasis dukungan mitra kerja Mangrove Tag dan afiliasi mangrovenya, yang melakukan kerja sama penanaman dan pemantauan mangrove di lahan mitra Mangrove Tag,” kata Yuzra. “Harapannya bibit mangrove yang akan kita tanam dapat membantu menghapus jejak emisi karbon di bumi,” tambahnya.
Simbolisasi penyerahan bibit mangrove.
Ellenora Pramusita (SPE SC UNDIP) menyampaikan bahwa kegiatan penanaman dan pemantauan bibit mangrove ini memiliki tujuan untuk upaya penghapusan jejak emisi karbon yang ada di bumi.
“Penanaman dan pemantauan ini melibatkan 43 orang dari SPE SC UNDIP dan juga volunteer dari mahasiswa dan mahasiswi UNDIP,” kata Ellen. “Harapannya bibit mangrove yang telah ditanam berjumlah 150 bibit dapat memenuhi tujuan awal kami dalam penghapusan jejak emisi karbon di bumi sekaligus dalam upaya penghijauan serta pelestarian lingkungan,” katanya lebih lanjut.
Jejak emisi karbon, juga dikenal sebagai jejak karbon, merujuk pada jumlah gas rumah kaca yang dikeluarkan ke atmosfer sebagai akibat dari aktivitas manusia atau entitas lain. Gas-gas rumah kaca ini termasuk karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (N2O) yang berkontribusi terhadap perubahan iklim global dengan menjebak panas di atmosfer dan menyebabkan pemanasan global.
Penyampaian edukasi dan tata cara penanaman mangrove oleh Mangrove Tag.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian edukasi mangrove oleh Agape L. Anthoni (Staf Manajer Hubungan Masyarakat dan Lapangan) yang menyampaikan terkait pengertian, jenis dan spesies, tempat dan syarat hidup, fungsi dan manfaat mangrove, salah satunya sebagai upaya mitigasi perubahan iklim yang memiliki kemampuan sebagai penyimpan karbon tiga hingga lima kali lebih besar dibandingkan dengan hutan biasa.
Selain itu, Agape juga menjelaskan terkait tata cara penanaman bibit mangrove agar bibit mangrove yang telah ditanam memiliki persentase kelulushidupan yang tinggi.
Simbolisasi penyerahan bibit dilaksanakan oleh perwakilan Mangrove Tag dan SPE SC UNDIP dilanjutkan dengan penanaman bibit mangrove bersama yang berlangsung penuh semangat.
Hasil penanaman 150 bibit mangrove oleh SPE SC UNDIP.
“Kegiatan penanamannya seru banget, kita juga diajarkan bagaimana cara menanam mangrove dan edukasi terkait mangrove,” kata Dicky (Volunteer SPE SC UNDIP). “Harapannya kita dapat lebih peka terhadap lingkungan kita. Selain itu, semoga mangrove yang kita tanam dapat menghapus jejak emisi karbon di bumi dan membantu masyarakat di sekitarnya,” lanjutnya.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 09.00 – 11.00 WIB ini berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan bersih diri dan foto bersama. (ADM/ARH/RS/AP).