Bisa Hapus Jejak Emisi Karbon di Bumi, Hasil Pemantauan-Mangrove Mangrove Tag Oktober 2024: Persentase Kelulushidupan Bibit Mangrove PT Permata Karya Jasa di SMC Jateng, Semarang Capai 100%

Semarang – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan program pemantauan mangrove secara rutin di Semarang Mangrove Center (SMC), Jawa Tengah (Jateng). Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari program Tebus Karbon 1.000 Bibit Mangrove yang sudah dilakukan oleh Mangrove Tag kepada PT Permata Karya Jasa (PERKASA). (25/10/2024). 

Rena Sagita (Staf Manajer Hubungan Masyarakat dan Lapangan) dan Bambang J. Laksono (Staf Manajer Hubungan Masyarakat dan Lapangan) mulai melakukan pemantauan pada pukul 13.30 WIB. Pemantauan ini dilakukan setelah enam bulan pasca penanaman mangrove yang dilakukan pada bulan April 2024 yang lalu. 

Kondisi bibit yang dipantau.

Dalam program pemantauan bibit mangrove, terdapat dua kegiatan utama, yaitu monitoring dan evaluasi (monev) dan penyulaman. Hasil monev menunjukkan bahwa persentase kelulushidupan bibit mangrove mencapai 94,9%, dengan pertumbuhan tinggi bibit rata-rata sebesar 44,9%. 

“Berbagai faktor lingkungan, seperti stabilitas pasang surut, kondisi sedimen, dan ketersediaan nutrisi, menjadi faktor utama yang mendukung keberhasilan pertumbuhan bibit mangrove,” jelas Rena. “Selain itu, faktor cuaca yang relatif stabil selama beberapa bulan terakhir juga berkontribusi terhadap tingginya persentase kelulushidupan,” lanjutnya. 

Setelah kegiatan monev, dilakukan penyulaman terhadap 51 bibit mangrove yang gagal tumbuh. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan persentase kelulushidupan hingga mencapai 100%, sesuai dengan target program. 

Bibit mangrove memiliki daun yang tampak lebat dan hijau.

“Dalam program tebus karbon, bibit yang gagal tumbuh perlu disulam untuk memastikan persentase kelulushidupan tetap mencapai 100%,” kata Bambang. “Hal ini dilakukan sebagai bentuk kompensasi karbon yang telah dikeluarkan serta untuk menjaga efektivitas program dalam mendukung keseimbangan ekosistem pesisir,” lanjutnya. 

Hasil pemantauan ini menjadi bukti bahwa rehabilitasi mangrove dapat menjadi solusi efektif dalam menekan emisi karbon sekaligus mendukung keberlanjutan ekosistem pesisir. Dengan pencapaian ini, Mangrove Tag berharap semakin banyak pihak yang terlibat dalam upaya konservasi mangrove untuk menjaga keseimbangan lingkungan. 

Keseluruhan kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar yang diakhiri pada pukul 15.00 WIB dengan sesi pendokumentasian untuk keperluan pelaporan dan evaluasi lebih lanjut. (ADM/RS/AP/ARH).