Kendal – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan program pemantauan mangrove di Desa Pidodo Kulon, Kendal. Kegiatan ini, dilakukan untuk mengetahui persentase kelulushidupan bibit mangrove sebagai hasil dari program pendampingan penanaman dan pemantauan 2.400 bibit mangrove yang sudah dilakukan oleh Mangrove Tag kepada PT Epson Indonesia beberapa waktu yang lalu. (28/10/2024).
Rena Sagita (Staf Manajer Hubungan Masyarakat dan Lapangan) dan Bambang J. Laksono (Staf Manajer Hubungan Masyarakat dan Lapangan) mulai melakukan pemantauan pada pukul 09.00 WIB dengan cara melihat kondisi mangrove, menghitung jumlah pohon tumbuh dan gagal tumbuh, survival rate, dan growth rate.
Program pemantauan terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu monitoring dan evaluasi (monev) dan penyulaman. Hasil monev menunjukkan bahwa bibit mangrove yang telah ditanam di Pidodo Kulon, Kendal tumbuh dengan baik dengan persentase kelulushidupan mencapai 85,71% dan pertumbuhan tinggi mencapai 20,75% dalam tiga bulan terakhir.

Bibit mangrove yang dipantau.
“Bibit mangrove yang tumbuh memiliki kemampuan menyimpan karbon lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan darat lainnya sehingga berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan mendukung mitigasi perubahan iklim,” jelas Bambang.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan keberhasilan penanaman, juga sudah dilakukan penyulaman terhadap 720 bibit mangrove untuk menggantikan bibit yang gagal tumbuh. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan persentase kelulushidupan bibit mangrove yang telah ditanam.
Persentase kelulushidupan bibit mangrove dapat optimal jika didukung oleh kondisi lingkungan yang baik. Faktor-faktor yang berperan, antara lain adalah frekuensi dan durasi genangan air yang seimbang, di mana bibit mangrove terendam saat pasang dan mendapatkan oksigen saat surut sehingga dapat tumbuh dengan baik.

Hasil pemantauan mangrove PT Epson Indonesia.
Selain itu, kualitas substrat yang subur dengan kandungan nutrisi yang memadai ikut mendukung pertumbuhan. Kestabilan sedimen juga berperan penting dalam memperkuat sistem perakaran sehingga bibit mangrove dapat tumbuh lebih kokoh. Gelombang dan arus laut yang stabil membantu mengendalikan aliran air, mendukung distribusi nutrisi di sekitar akar mangrove, sementara gelombang kecil berperan dalam mencegah erosi sehingga memungkinkan bibit berkembang dengan baik. Ketersediaan cahaya matahari yang cukup mendukung fotosintesis sehingga pertumbuhan daun dan batang lebih optimal.
“Dengan lingkungan yang mendukung, bibit mangrove dapat tumbuh dengan baik, berkontribusi dalam melindungi pesisir, menyerap karbon, dan menciptakan habitat yang ideal bagi berbagai biota laut,” kata Rena.
Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 15.00 WIB ini berjalan dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan sesi pendokumentasian sebagai bagian dari laporan evaluasi program. (ADM/RS/ARH).