Hapus Jejak Emisi Karbon di Bumi, Mangrove Tag Lakukan Pendampingan Penanaman dan Pemantauan 10.000 Bibit Mangrove kepada Benih Baik dan Grab di Brebes

Brebes – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan program pendampingan penanaman dan pemantauan bibit mangrove, kali ini kepada Grab dan Benih Baik. Kegiatan ini, dilaksanakan di kawasan pesisir Kaliwlingi, Brebes, Jawa Tengah. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Grab, Benih Baik, IKAMaT, dan Mangrove Tag dengan tujuan untuk menanam dan memantau 10.000 bibit mangrove dari jenis bakau (Rhizophora). Kegiatan penanaman juga dibantu oleh Kelompok Masyarakat Pelestari Hutan Pesisir (KMPHP) Mangrovesari, selaku pegiat mangrove di Kaliwlingi, Brebes (11/7/2024).

Penanaman mangrove ini merupakan salah satu aksi nyata dari Grab untuk melestarikan ekosistem mangrove dan menghapus jejak emisi karbon di bumi dalam gerakan #Langkahhijau2023.

Tim Mangrove Tag yang terdiri dari Bambang J. Laksono (Staf Manajer Humas dan Lapangan) dan Anggoro D.B. Saputro (Staf Manajer Keuangan dan Operasional) melakukan aksi penanaman dan pemantauan awal terhadap bibit mangrove.

“Penanaman 10.000 bibit mangrove ini merupakan aksi nyata Grab, Benih Baik, IKAMaT, dan Mangrove Tag dalam menyelamatkan kawasan pesisir di Brebes,” kata Bambang. “Penanaman langsung menggunakan propagul Rhizopora yang dikumpulkan dari wilayah sekitar lokasi penanaman,” lanjutnya.

Papan penanaman bibit mangrove di lokasi penanaman.

Sebagai informasi, penanaman menggunakan propagul Rhizopora disebut juga sebagai metode penanaman mangrove secara langsung. Metode penanaman ini memiliki beberapa keuntungan, salah satunya adalah persentase kelulushidupan (survival rate) bibit mangrove yang ditanam relatif tinggi, mengingat propagul langsung ditancapkan di lokasi penanaman sehingga dapat langsung beradaptasi dengan lingkungan di lokasi penanaman.

Mohammad Bangkit (Sekretaris KMPHP Mangrovesari) menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan penanaman mangrove ini. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi biota dan ekosistem sekitar, tetapi juga bermanfaat untuk anggota kelompok KMPHP Mangrovesari dan masyarakat sekitar Kaliwlingi.

“Saya mewakili kelompok mengucapkan terima kasih kepada Mangrove Tag, Benih Baik, IKAMaT, dan Grab yang telah membantu menjaga pesisir daerah Kaliwlingi,” kata Bangkit. “Harapan dari kami, semoga bibit yang kita tanam bisa tumbuh dengan subur dan memberikan kebermanfaatan bagi makhluk hidup lainnya dan lingkungan sekitar,” lanjutnya.

Hasil penanaman bibit mangrove.

Pemasangan waring mengelilingi lokasi penanaman juga dilakukan guna menghalangi sampah masuk, menghambat kecepatan gelombang, dan membantu menangkap sedimen sehingga dapat mengoptimalkan pertumbuhan propagul.

Sebanyak 10.000 bibit yang telah ditanam nantinya akan dipantau pertumbuhan dan persentase kelulushidupannya selama 10 tahun yang pertumbuhan dan perkembangannya akan dilaporkan oleh Mangrove Tag.  

Keseluruhan kegiatan penanaman dan pemantauan mangrove berlangsung dengan baik dan lancar yang ditutup dengan pendokumentasian kegiatan untuk pelaporan kepada mitra. (BJL/AP/ADM).