Brebes – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan program pemantauan mangrove di Brebes. Kegiatan ini, dilakukan untuk mengetahui persentase kelulushidupan bibit mangrove sebagai hasil dari Program Pendampingan Penanaman dan Pemantauan 10.000 Bibit Mangrove yang sudah dilakukan oleh Mangrove Tag kepada Benih Baik dan Grab, beberapa waktu yang lalu. (11/10/2024).
Bambang J. Laksono (Staf Manajer Humas dan Lapangan) dibantu oleh Kelompok Masyarakat Pelestari Hutan Pesisir (KMPHP) Mangrovesari mulai melakukan pemantauan pada pukul 08.00 WIB dengan cara melihat kondisi area penanaman, menghitung jumlah bibit mangrove yang tumbuh dan gagal tumbuh, mengukur tinggi bibit mangrove, dan mendokumentasi kondisi bibit terbaru.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa kondisi bibit mangrove yang sudah ditanam oleh Mangrove Tag, Benih Baik, dan Grab di Brebes berhasil tumbuh baik dengan kondisi bibit sudah pecah daun 2-4 pasang, mengingat metode penanaman yang digunakan adalah metode penanaman langsung.
Proses pemantauan bibit mangrove di Brebes.
Sebagai informasi, metode penanaman langsung adalah salah satu cara penanaman mangrove secara langsung dengan cara menancapkan propagul mangrove di lokasi penanaman tanpa harus melalui pembibitan. Metode ini cukup efektif meningkatkan persentase kelulushidupan (survival rate) tanaman karena propagul langsung dapat beradaptasi dengan substrat di lokasi penanaman.
Hasil monitoring dan evaluasi (monev) menunjukan bahwa dari 10.000 ribu propagul yang ditanam, terpantau 9.240 propagul berhasil tumbuh subur yang ditandai dengan pecah-daun dan pertumbuhan tinggi bibit. Sementara itu, sebanyak 760 bibit mangrove lainnya terlihat gagal tumbuh dan mengering. Penggunaan waring juga sangat membantu bibit mangrove tumbuh dengan subur karena sampah tidak bisa masuk.
“Hasil monev untuk tiga bulan pertama setelah penanaman menunjukan hasil yang cukup memuaskan, di mana sebanyak 92,4% bibit mangrove berhasil tumbuh subur dan ketinggian bibit juga naik secara signifikan,” kata Bambang. “Nantinya akan ada monev untuk tiga bulan berikutnya. Saya harap bibit yang berhasil tumbuh bisa bertahan hingga menjadi pohon mangrove yang besar,” lanjutnya.
Proses distribusi dan penyulaman bibit mangrove.
Muhammad Bangkit (Sekretaris KMPHP Mangrovesari), mengapresiasi kegiatan monev dari Benih Baik, Grab, dan Mangrove Tag, sembari berharap bahwa dengan adanya kegiatan monev ini, maka akan menjadikan mangrove yang ditanam dapat terpantau secara berkala sehingga pertumbuhannya dapat optimal dan terdata secara nyata.
Keseluruhan kegiatan penanaman dan pemantauan mangrove berlangsung dengan baik dan lancar yang ditutup dengan pendokumentasian kegiatan untuk pelaporan kepada mitra. (BJL/AP/ADM).