Semarang – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan program pemantauan mangrove di SMC Jateng. Kali ini, untuk program pendampingan penanaman 1.500 bibit mangrove jenis Bruguiera gymnorrhiza yang sudah dilakukan oleh Mangrove Tag kepada dari PT Kalimantan Jawa Gas (KJG), beberapa waktu yang lalu. Pada kesempatan ini, kegiatan yang dilakukan adalah monitoring dan evaluasi (monev) dan penyulaman bibit mangrove. Sebanyak 300 bibit mangrove kembali ditanam yang bertujuan untuk mengganti bibit mangrove yang gagal tumbuh dengan bibit yang baru. (27-3-2024).
Sebagai upaya untuk menghapus jejak emisi karbon di bumi maka bibit mangrove yang sudah ditanam akan terus dipantau kondisi dan pertumbuhannya oleh Mangrove Tag. Monev yang dilakukan, meliputi penghitungan survival rate, growth rate, dan jumlah daun serta pemantauan kondisi di sekitar area penanaman.
Dari keseluruhan bibit mangrove yang ditanam, diperoleh hasil survival rate sebesar 68,33%. Sementara itu, untuk growth rate-nya mencapai 16,67%. Pertumbuhan bibit mangrove ditandai dengan mulai tegaknya batang dan semakin banyaknya daun. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan bibit mangrove dalam kondisi yang cukup baik.
“Melalui pemantauan ini, diharapkan bahwa bibit mangrove yang ditanam dapat terus dipantau untuk memastikan bibit mangrove terhindar dari hama, penyakit, dan potensi ancaman lainnya yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bibit, seperti rob dan kekeringan.” kata Ega N. B. Utami (Staf Manajer Humas dan Lapangan). “Mengingat kondisi pesisir yang dinamis, dengan persentase kelulushidupan berada pada kisaran 60-70%, maka hal ini sudah masuk kedalam kategori baik, apalagi bibit mangrove juga terkena dampak kekeringan ekstrim yang terjadi pada akhir tahun lalu,” tambahnya.
Kegiatan yang dimulai pada pukul 07.00 – 10.00 WIB ini berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan pendokumentasian hasil pemantauan untuk pelaporan kegiatan kepada mitra. (ENBU/ADM).