Semarang – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan program pemantauan mangrove di SMC Jateng. Kegiatan ini, dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui persentase kelulushidupan bibit mangrove sebagai hasil dari program pendampingan penanaman dan pemantauan 310 bibit mangrove yang sudah dilakukan oleh Mangrove Tag kepada Himpunan Mahasiswa Teknik Planologi (HMTP) UNDIP dalam program Diponegoro City Action (Dipocition) 2023, beberapa waktu yang lalu. (7/2/2024).\
Kegiatan pemantauan mangrove berupa monitoring dan evaluasi (monev) ini dilakukan oleh Bambang J. Laksono (Staf Manajer Humas dan Lapangan) dan Ega N.B. Utami (Staf Manajer Humas dan Lapangan), dengan cara menghitung jumlah bibit mangrove yang hidup, survival rate dan growth rate, dan mengukur pertumbuhan jumlah daun.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa kondisi bibit mangrove yang sudah ditanam oleh Mangrove Tag dan HMTP UNDIP di SMC Jateng berhasil tumbuh dengan baik.
Bambang mengatakan bahwa bibit mangrove yang sudah ditanam memiliki persentase kelulushidupan yang tinggi, yaitu mencapai 81,94%, dengan persentase pertumbuhan dari awal penanaman hingga tiga bulan terakhir sebesar 5,45%.
“Dari 310 bibit yang kita tanam, terdapat 56 bibit mangrove yang gagal tumbuh. Bibit yang gagal tumbuh tersebut kondisinya kering, daunnya gugur, dan batang berwarna cokelat kehitaman,” kata Bambang. “Sementara itu, bibit mangrove yang hidup menunjukan perubahan ukuran yang semakin tinggi dan besar pada batang, daun, dan cabangnya,” lanjutnya.
Bambang menambahkan bahwa kegiatan monev ini juga merupakan sebuah upaya dalam mempertahankan survival rate bibit mangrove agar tetap optimal dan sebagai salah satu aksi nyata dari HMTP UNDIP untuk mengurangi jejak emisi karbon di bumi.
Keseluruhan kegiatan yang dimulai pada pukul 09.00 – 11.00 WIB ini berjalan dengan baik dan lancar, yang diakhiri dengan pendokumentasian kegiatan di lapangan untuk pembuatan laporan. (BJL/ADM/AP).