Hapus Jejak Emisi Karbon di Bumi, Mangrove Tag Lakukan Pendampingan Penanaman dan Pemantauan 9.000 Bibit Mangrove kepada Samudera Indonesia Peduli di Surabaya

Surabaya – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan kegiatan pendampingan penanaman dan pemantauan mangrove. Kali ini kepada Samudera Indonesia Peduli. Kota Surabaya dipilih menjadi tempat dilaksanakannya kegiatan kali ini dengan melakukan penanaman 9.000 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata. (18/11/2023).

Pada kesempatan ini, bibit mangrove ditanam di dua lokasi yang berbeda, yaitu Romokalisari sejumlah 4.000 bibit dan Kebun Raya Mangrove Surabaya sejumlah 5.000 bibit.

Sebanyak kurang lebih 80 orang tamu undangan datang dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman mangrove. Peserta penanaman didominasi oleh sukarelawan yang berasal dari unit bisnis PT Samudera Indonesia distrik Jawa Timur. Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.00 – 13.00 WIB. 

Simbolisasi penyerahan bibit mangrove.

Kegiatan diawali dengan registrasi peserta dan tamu undangan yang hadir. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh MC dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

Ebi Junaidi (Samudera Indonesia Peduli) mengatakan bahwa kegiatan penanaman mangrove sangat penting dilakukan, mengingat peran mangrove yang dapat menyerap emisi karbon lima kali lebih besar dibandingkan dengan tumbuhan darat.

Penyampaian sambutan oleh Soni Mohson.

Widodo Joko Santoso (Dinas Kehutanan Jawa Timur) menambahkan bahwa peran mangrove sangat penting bagi keseimbangan ekosistem dan lingkungn di sekitarnya, khususnya sebagai pelindung wilayah pesisir. Dia juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Apresiasi yang tinggi kepada Samudera Indonesia Peduli karena telah menyelenggarakan kegiatan penanaman mangrove ini. Saya harap, penanaman mangrove ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Widodo.

Suasana seremonial penanaman mangrove.

Kegiatan dilanjutkan dengan simbolisasi penyerahan bibit mangrove dari Samudera Indonesia Peduli kepada Dinas Kehutanan Jawa Timur yang diikuti dengan penyampaian edukasi mangrove oleh Soni Mohson (Kelompok Tani Mangrove Wonorejo).

Soni memberikan gambaran mengenai pengolahan buah mangrove menjadi berbagai macam produk untuk menambah penghasilan-baru bagi warga di kawasan pesisir.

Edukasi mangrove oleh Mangrove Tag.

“Mangrove memiliki banyak manfaat, bisa diolah menjadi batik, jajanan, sirup, bahkan sekarang sudah dikembangkan produk mangrove menjadi kosmetik, seperti bedak dan tabir surya,” jelasnya.

Ega N. B. Utamai (Mangrove Tag) juga menyampaikan pengenalan mangrove, berikut teknik penanaman dan pemantauannya yang baik dan benar.

“Bibit mangrove diikat di ajir dengan menggunakan tali rafia. Ikatannya menggunakan ikatan delapan agar batang bibit tidak terluka sehingga dapat tumbuh optimal,” jelas Ega.

Peserta penanaman mangrove dibagi menjadi tiga kelompok, yang masing-masing dipimpin oleh seorang pemandu. Rombongan menuju ke lokasi penanaman mangrove yang tidak jauh dari lokasi seremonial.

Hasil penanaman mangrove.

Sebelum melakukan penanaman mangrove, peserta mengenakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan dan sepatu booties. Peserta mengikuti kegiatan penanaman mangrove dengan antusias dan penuh semangat.

Penanaman mangrove dilakukan dengan jarak 1 x 1 meter yang diharapkan dapat mencegah intrusi air laut, abrasi, dan erosi pantai. Selain itu, kegiatan ini juga sekaligus bertujuan untuk menghapus jejak emisi karbon di bumi.

Selesai penanaman mangrove, peserta mengikuti kuis dan pembagian hadiah. Keseluruhan acara berlangsung dengan baik dan lancar yang ditutup dengan foto bersama. (ADM/ENBU/AP).