Hapus Jejak Emisi Karbon di Bumi, Mangrove Tag Lakukan Pendampingan Penanaman dan Pemantauan 21.949 Bibit Mangrove kepada Jejakin dan Gojek di SMC Jateng Semarang

Semarang – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan kegiatan pendampingan penanaman dan pemantauan bibit mangrove dengan skema tanam pantau. Kali ini, pendampingan dilakukan kepada Jejakin dan Gojek yang menanam 21.949 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata di SMC Jateng. Bibit-bibit mangrove ini, kemudian akan dipantau dan dievaluasi pertumbuhannya oleh Mangrove Tag hingga tiga tahun kedepan. Kegiatan penanaman sudah selesai dilaksanakan, yang dimulai pada tanggal 25 Oktober sampai dengan 1 November 2023.

Kegiatan penanaman dan pemantauan mangrove ini merupakan program GoGreener Tree Collective yang diprakarsai oleh Gojek dan Jejakin untuk mengajak masyarakat, khususnya pengguna aplikasi Gojek dalam mengambil peran penghapusan jejak emisi karbon di bumi dengan menanam bibit mangrove. Hal ini, mengingat mangrove merupakan tumbuhan yang dapat menyerap karbon hingga lima kali lebih banyak apabila dibandingkan dengan tumbuhan lainnya. Gojek dan Jejakin menargetkan nol emisi karbon pada 2030 melalui GoGreener Tree Collective ini.

Bibit mangrove ditanam dalam dua tahap, yaitu 18.657 bibit pada tahap pertama dan 3.292 bibit lainnya pada tahap kedua. Penanaman tahap kedua dilakukan pada saat penyulaman (enam bulan pasca penanaman).

“Terima kasih atas kepedulian Gojek, Jejakin, dan Mangrove Tag sehingga kegiatan penanaman mangrove ini dapat terealisasi dengan baik. Saya dan kelompok, selaku mitra penanaman dari Mangrove Tag berharap bahwa bibit mangrove yang ditanam ini bisa tumbuh dengan baik. Nantinya, bila sudah tumbuh besar maka bibit mangrove ini akan dapat bermanfaat karena dapat melindungi desa kami dari intrusi air laut, abrasi, dan erosi pantai,” kata Anwar Nuardi (KENARI).

Para mitra penanam mangrove Mangrove Tag.

Bibit mangrove yang sudah ditanam diberi tag pohon berisi barcode yang dapat dipindai karena terintegrasi dengan data digital di aplikasi karlon milik Jejakin. Aplikasi ini akan memantau data kondisi bibit mangrove terkini agar dapat diketahui perkembangannya.

Mangrove Tag juga melakukan pengecekan parameter lingkungan yang menunjang pertumbuhan bibit mangrove dengan menggunakan alat sensor untuk tanah dan udara, yang juga terintegrasi dengan aplikasi karlon.

Data parameter yang tersimpan, diantaranya kelembapan tanah, keasaman tanah, suhu tanah, suhu udara, intensitas cahaya, kelembapan udara, konsentrasi partikel PM 2,5 dan PM 10, dan kadar oksigen dan karbon dioksida di udara.

Hasil penanaman mangrove Jejakin dan Gojek di SMC Jateng.

“Saya sangat mengapresiasi program ini karena membuat para pengguna layanan Gojek dapat dengan mudah melakukan penghapusan jejak emisi karbon melalui handphone mereka masing-masing untuk menjaga keberlangsungan ekosistem mangrove dan juga bumi kita,” kata Ega N. B. Utami (Staf Manajer Humas dan Lapangan).

Setelah bibit mangrove tertanam, Mangrove Tag juga memasang pagar pelindung untuk menjaga bibit mangrove dari sampah yang dapat merusak bibit mangrove karena masih berada pada fase adaptasi dengan lokasi barunya.

Keseluruhan kegiatan penanaman dan pemantauan mangrove berlangsung dengan baik dan lancar yang ditutup dengan pendokumentasian kegiatan untuk pelaporan kepada mitra. (EHBU/AP/ADM).