Semarang – Mangrove Tag. Saat ini, fenomena pemanasan global sedang melanda bumi. Jejak emisi karbon yang terbuang ke udara sudah dalam ambang batas yang mengkhawatirkan. Dengan tujuan untuk menghapus jejak emisi karbon di bumi, maka Mangrove Tag kembali melakukan kegiatan pendampingan penanaman dan pemantauan bibit mangrove, kali ini kepada PT Kalimantan Jawa Gas (PT KJG) sebanyak 1.500 bibit mangrove berjenis Bruguiera gymnorrhiza di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah (Jateng). (27/10/2023).
Kegiatan diawali dengan pembukaan dan sambutan-sambutan, yang berturut-turut disampaikan oleh Ferman Hakiki (PT KJG), Bagus R. D. Angga (Mangrove Tag) dan Anwar Nuardi (KENARI).
“Terima kasih kepada Mangrove Tag, IKAMaT, KeSEMaT dan KENARI karena telah membantu mewujudkan acara penanaman dan pemantauan mangrove pada hari ini,” kata Ferman. “Saya berharap, semoga mangrove yang ditanam bisa tumbuh besar dan membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat pesisir di SMC Jateng,” lanjutnya.
PT KJG ikut membatik mangrove di SBM Semarang.
Kegiatan dilanjutkan dengan simbolisasi penyerahan bibit mangrove dari PT KJG kepada KENARI yang didampingi oleh Mangrove Tag.
Setelah itu, Mangrove Tag menyampaikan edukasi penanaman dan pemantauan mangrove kepada PT KJG, yang meliputi informasi mengenai fungsi dan manfaat mangrove serta cara menanam bibit mangrove yang baik dan benar.
“Pada kesempatan ini, jenis bibit mangrove yang ditanam adalah B. gymnorrhiza agar buahnya dapat dipanen oleh warga pesisir di sekitar SMC Jateng, sebagai bahan baku olahan jajanan mangrove, dan limbah propagulnya juga dapat diolah menjadi pewarna alami batik mangrove,” kata Ega N. B. Utami (Staf Manajer Humas dan Lapangan).
Penyerahan bantuan sarpras dari PT KJG kepada Srikandi Pantura.
Kegiatan penanaman mangrove dilakukan dengan semangat, walaupun cuaca sangat terik. PT KJG memiliki komitmen untuk ikut serta berpartisipasi dalam pemulihan kualitas lingkungan di kawasan SMC Jateng dengan penanaman dan pemantauan mangrove, mengingat fungsi dan manfaat mangrove sangat besar, terutama dalam pencegahan intrusi air laut, abrasi dan erosi pantai serta penghapusan jejak emisi karbon di bumi.
Tidak hanya berkontribusi pada fungsi mangrove dari segi ekologi saja, PT KJG juga memikirkan manfaat mangrove dari segi ekonomi, dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana (sarpras) untuk pembuatan batik mangrove kepada kelompok warga binaan KeSEMaT, yaitu Srikandi Pantura. Penyerahan bantuan diberikan secara seremonial di Sentra Batik Mangrove (SBM) Semarang yang berlokasi di SMC Jateng.
Proses penanaman bibit mangrove jenis Bruguiera.
Bantuan sarpras yang diberikan, diantaranya dandang besar, kompor gas komersil, kompor minyak tanah, loyang tembaga, wajan kecil, cap batik, meja cap batik, bak pencelup dan canting beraneka ukuran.
Ibu-ibu pengrajin batik mangrove berlabel Mas Bamat yang tergabung dalam Srikandi Pantura mengucapkan terima kasih kepada PT KJG atas pemberian bantuan yang diberikan.
“Terima kasih banyak kepada PT KJG yang telah memberikan bantuan sarpras pembuatan batik mangrove kepada kami,” kata Mufidah (Srikandi Pantura). “Peralatan yang diberikan akan kami manfaatkan sebaik mungkin untuk mengoptimalkan produksi batik mangrove kami,” lanjutnya.
Foto bersama di papan SMC Jateng.
PT KJG juga mempraktikkan secara langsung proses pembuatan batik mangrove, mulai dari proses menggambar dengan canting hingga pewarnaan. Setelah kering, kain batik mangrove seukuran sapu tangan yang telah dikreasikan dibawa pulang sebagai suvenir dari batik mangrove Mas Bamat.
PT KJG juga memberikan bantuan berupa papanisasi SMC Jateng. Dengan papan ini, maka lokasi SMC Jateng semakin mudah dikenali oleh para pengunjung. Mereka juga dapat berswafoto di depan papan nama SMC Jateng untuk mengabadikan momen.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh PT KJG, mulai dari penanaman dan pemantauan mangrove, papanisasi SMC Jateng hingga penyerahan bantuan sarpras pembuatan batik mangrove kepada warga binaan KeSEMaT, karena terbukti akan dapat memberikan banyak manfaat kepada lingkungan dan masyarakat pesisir di SMC Jateng,” kata Ega.
Keseluruhan kegiatan yang dimulai dari pukul 08.00 – 12.00 WIB ini berjalan dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan foto bersama. (ADM/AP/ANBU).