Semarang – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan Program Pemantauan Mangrove di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi bibit mangrove sebagai hasil dari Program Pendampingan Pemantauan dan Penanaman Mangrove yang sudah dilakukan oleh Mangrove Tag kepada PT Bantu Indonesia Bersama dalam proyek Pendampingan Penanaman dan Pemantauan 1.000 Bibit Mangrove di SMC Jateng. ( 10/10/2023).
Proses pemantauan ini dilakukan setelah tiga bulan pasca penanaman (Juli 2023). Kegiatan dilakukan oleh Mangrove Tag bersama mitranya, yaitu KENARI dengan cara menghitung jumlah bibit mangrove yang gagal tumbuh, berikut tingginya.
“Selain melakukan cek terhadap jumlah bibit yang gagal tumbuh dan tingginya, saya juga melihat kondisi batang, daun dan tajuknya,” kata Ega N. B. Utami (Staf Humas dan Lapangan) yang bertugas melakukan pemantauan.
Selanjutnya, juga dilakukan penghitungan terhadap selisih antara jumlah bibit pada saat penanaman dengan jumlah bibit yang gagal tumbuh sehingga diperoleh jumlah bibit yang berhasil tumbuh dengan baik.
Hasil penanaman mangrove PT Bantu Bersama di SMC Jateng.
Hasil yang didapatkan dari pemantauan kali ini adalah diperoleh persentase kelulushidupan bibit mangrove sebesar 69% dengan tingkat pertumbuhan bibit 3,35%. Nilai tersebut tergolong tinggi, mengingat kondisi pesisir di SMC Jateng yang dinamis.
Ega menambahkan bahwa Mangrove Tag akan kembali melakukan penyulaman terhadap bibit mangrove yang gagal tumbuh, sejumlah 200 bibit. Dengan demikian, maka diharapkan akan didapatkan persentase kelulushidupan yang lebih optimal pada bulan-bulan mendatang.
Persentase kelulushidupan bibit mangrove yang tinggi dapat mempercepat penghapusan jejak emisi karbon di bumi, mengingat mangrove dapat menyimpan karbon lima kali lebih banyak daripada tumbuhan lainnya di bumi.
Persentase kelulushidupan bibit mangrove tinggi, mencapai 69%.
“Saya sangat mengapresiasi upaya pemantauan mangrove yang diprakarsai oleh Mangrove Tag, IKAMaT dan PT Bantu Indonesia Bersama,” ujar Anwar Nuardi (KENARI). “Untuk kegiatan penanaman dan pemantauan mangrove, memang wajib dilakukan secara konsisten agar bibit mangrove yang ditanam dapat tumbuh dengan optimal,” lanjutnya.
Keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan pendokumentasian perkembangan bibit mangrove untuk pembuatan laporan. (ENBU/ADM).