Hapus Jejak Emisi Karbon di Bumi, Mangrove Tag Lakukan Pendampingan Penanaman dan Pemantauan 1.000 Bibit Mangrove kepada Jejakin dan ASDP di MECoK Ecopark Jepara

Jepara – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan kegiatan pendampingan penanaman dan pemantauan 1.000 bibit mangrove, kali ini kepada PT ASDP Indonesia Ferry (ASDP) di kawasan Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK) Ecopark, Teluk Awur, Jepara. Acara ini merupakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari ASDP bertema Investasi Berkelanjutan untuk Masa Depan Pesisir Indonesia, yang sejalan dengan semangat Peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia. (25/8/2023).

Sejumlah 100 bibit mangrove jenis Rhizophora telah berhasil ditanam di area sekitar treking MECoK Ecopark dan 700 bibit lainnya ditanam di lokasi yang berbeda. Sementara itu, sisanya sebanyak 200 bibit akan disimpan untuk program pemantauan, setelah tiga bulan penanaman.

Seremonial dan simbolisasi penyerahan bibit mangrove.

Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB, yang diawali dengan pembukaan dan doa bersama. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari Eva Mardiany (ASDP), Bogar Baskoro (Jejakin) dan Bagus Rahmatullah Dwi Angga (Mangrove Tag).

“Terima kasih kepada Jejakin dan Mangrove Tag yang sudah membantu kami dalam menyukseskan kegiatan penanaman mangrove, pada hari ini,” kata Eva. “Kegiatan hari ini, bukan hanya sekadar bagian dari kampanye Safety Habit 3J, khususnya Jaga Lingkungan, tetapi juga mencerminkan komitmen perusahaan kami dalam mendukung program ekosistem yang berkelanjutan,” tambahnya.

Proses penanaman mangrove.

Bogar Baskoro dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bekal-awal kerja sama antara Mangrove Tag, Jejakin dan ASDP dalam melakukan program pemeliharaan area mangrove di pesisir Indonesia, secara berkelanjutan.

“Penanaman mangrove yang kita lakukan pada pagi hari ini, akan dapat mendukung target Nationally Determined Contribution atauNDC, dimana Indonesia berkomitmen untuk melakukan pengurangan emisi karbon sebanyak 41%,” tutur Bogar. “Penanaman 1.000 bibit mangrove ini setara dengan 58 ton CO2 atau 8 tahun masa hidup. Hal ini juga menunjukkan bahwa ASDP bersama Jejakin dan Mangrove Tag telah memberikan kontribusi nyata untuk masa depan yang lebih hijau,” tuturnya lebih lanjut.

Bagus mengucapkan terima kasih kepada ASDP dan Jejakin yang sudah ikut andil dalam pelestarian mangrove, khususnya di MECoK Ecopark. Dia juga menjelaskan mengenai sejarah MECoK Ecopark hingga dapat berkembang baik, seperti sekarang.

Hasil penanaman mangrove ASDP.

“MECoK Ecopark merupakan salah satu upaya terbesar kami, dalam pelestarian hutan mangrove, dimana program penanaman dan pemantauan mangrovenya, sudah kami mulai pada tahun 2001 hingga sekarang,” jelas Bagus. “Pada tahun tahun 2011, MECoK Ecopark bahkan mendapatkan pengakuan dari Pemerintah Kabupaten Jepara sebagai hutan kota Jepara, yang didalamnya memiliki setidaknya 33 spesies mangrove,” lanjutnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan penanaman mangrove bersama di sekitar kawasan treking oleh tim Mangrove Tag, Jejakin dan ASDP.

Foto bersama Mangrove Tag, Jejakin dan ASDP.

Paspha Ghaishidra Muhammad Putra (Mangrove Tag) berharap bahwa dengan adanya kegiatan penanaman dan pemantauan mangrove ini, maka Mangrove Tag, Jejakin dan ASDP akan dapat ikut berkontribusi dalam upaya menghapus jejak emisi karbon di bumi, sekaligus sebagai usaha penghijauan di MECoK Ecopark.

“Kedepan, semoga Mangrove Tag, Jejakin dan ASDP dapat terus bersinergi dalam program rehabilitasi mangrove di kawasan MECoK Ecopark bahkan Jawa Tengah, mengingat mangrove berperan sangat penting dalam menghapus jejak emisi karbon di bumi,” ujar Paspha.

Keseluruhan acara berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan bersih diri, makan siang dan foto bersama. (BJL/AP/ADM).