Semarang – Mangrove Tag. IKAMaT kembali melakukan Program Pemantauan Mangrove di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah (Jateng). Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi bibit mangrove sebagai hasil dari Program Pendampingan Pemantauan dan Penanaman Mangrove yang sudah dilakukan oleh IKAMaT kepada Telkom Indonesia dalam proyek Pendampingan Penanaman dan Pemantauan Bibit Mangrove di SMC Jateng. (25/1/2023).
Pemantauan dilakukan di enam titik lokasi penanaman, yang dimulai dari tambak hingga pesisir laut. Kegiatan yang dilakukan, yaitu menghitung jumlah bibit mangrove yang gagal tumbuh, kemudian dibandingkan dengan jumlah bibit mangrove di awal penanaman.
“Selain menghitung jumlah bibit mangrove yang gagal tumbuh, saya juga melakukan pengukuran tinggi bibit mangrove yang hidup, menghitung jumlah daun dan melihat kesehatan daun pada bibit mangrove yang berhasil tumbuh,” kata Bambang.
Anwar menambahkan bahwa bibit mangrove yang ditanam di tambak dekat pemukiman dan bibit mangrove yang ditanam di pesisir berhasil tumbuh dengan baik.
“Bibit mangrove yang berumur satu tahun, sudah terlihat membentuk akar tunjang dan daunnya juga banyak,” ujar Anwar. “Namun demikian, ada juga bibit mangrove yang gagal tumbuh yang berada di tambak dekat laut karena karena tergerus gelombang tinggi,” lanjutnya.
Berdasarkan penghitungan, maka rata-rata persentase kelulushidupan bibit mangrove di SMC Jateng mencapai 61,07%. Angka ini termasuk tinggi, mengingat bibit mangrove yang ditanam berada di lokasi pertemuan antara darat dan laut. Sementara itu, untuk tingkat pertumbuhan bibit mangrovenya selama satu bulan terakhir, sebesar 7%.
Keseluruhan kegiatan pemantauan yang berakhir pada pukul 12.00 WIB ini, berlangsung dengan baik dan lancar yang ditutup dengan pendokumentasian kegiatan. (ADM/AP/GTP).