Semarang – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan kegiatan pendampingan penanaman dan pemantauan mangrove, kali ini dalam kegiatan program “Urban Citizenship Academy (UCA) 2024: Melantangkan Keadilan Iklim” oleh Yayasan Kota Kita, pada rangkaian kegiatan Tilik Iklim #1: Tanam Mangrove Mangunharjo. Sebanyak 150 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata berhasil ditanam di Semarang Mangrove Center (SMC), Jawa Tengah (Jateng). (1/12/2024).
Kegiatan ini melibatkan 20 orang yang berasal dari mahasiswa dan mahasisiwi peserta UCA 2024 dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia bahkan luar negeri. Kegiatan penanaman dan pemantauan bibit mangrove dibuka dengan sambutan perwakilan dari Mangrove Tag dan Yayasan Kota Kita.
Simbolisasi penyerahan bibit mangrove.
“Mangrove Tag adalah platform penanaman dan pemantauan mangrove berbasis dukungan mitra kerja Mangrove Tag dan afiliasi mangrovenya, yang melakukan kerja sama penanaman dan pemantauan mangrove di lahan mitra Mangrove Tag,” kata Paspha G. M. Putra (Manajer Hubungan Masyarakat dan Lapangan). “Mangrove Tag mengucapakan terima kasih kepada teman-teman Kota Kita yang telah berkontribusi dalam konservasi ekosistem mangrove yang juga menjadi bentuk upaya mitigasi perubahan iklim, dikarenakan kemampuannya dalam menyimpan karbon yang lebih besar dibandingkan hutan tropis,” katanya lebih lanjut.
Rizqa Hidayani (Yayasan Kota Kita) menyampaikan bahwa kegiatan penanaman dan pemantauan bibit mangrove ini bertujuan memberikan pengalaman kepada teman-teman peserta UCA 2024 untuk berkontribusi secara langsung dalam upaya pelestarian lingkungan khususnya ekosistem mangrove.
“Harapannya dengan mangrove yang ditanam dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan juga menjadi upaya penghapusan jejak emisi karbon,” kata Rizqa. “Kegiatan ini sebenarnya juga merupakan rangkaian dari Urban Citizenship Academy 2024. UCA 2024 merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Yayasan Kota Kita untuk mengajak para pemuda dapat berpartisipasi dalam membantu merumuskan solusi dari permasalahan lingkungan dan krisis iklim dengan tema Melantangkan Keadilan Iklim,” tambahnya.
Hasil penanaman 150 bibit mangrove di SMC Jateng, Semarang.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian edukasi mangrove oleh Ega N. B. Utami (Staf Manajer Keuangan dan Operasional) yang menyampaikan tata cara penanaman bibit mangrove. Bibit mangrove ditanam dengan ikatan simpul delapan, dimana setiap ajir ditanam dua bibit mangrove untuk meningkatkan persentase kelulushidupan bibit pada setiap ajirnya.
Selain itu, dijelaskan juga mengenai definisi, jenis-jenis, tempat dan syarat hidup, fungsi dan manfaat, baik secara fisik, ekologi, dan ekonomi, serta manfaat ekosistem mangrove sebagai upaya mitigasi perubahan iklim yang memiliki kemampuan sebagai penyimpan karbon tiga hingga lima kali lebih besar dibandingkan dengan hutan terestrial di darat.
Simbolisasi penyerahan bibit dilaksanakan oleh perwakilan Mangrove Tag dan Yayasan Kota Kita dilanjutkan dengan penanaman bibit mangrove bersama yang berlangsung semarak.
Foto bersama sebelum penanaman bibit mangrove.
“Ini merupakan pengalaman pertama saya mengikuti penanaman bibit mangrove langsung di hamparan pantai. Penanaman ini cukup menarik karena diajarkan mengenai bagaimana tata cara penanaman bibit mangrove dan pengetahuan mangrove baik dari jenis dan manfaatnya juga,” kata Sherlin (Peserta UCA 2024). “Harapannya, mangrove yang telah ditanam dapat tumbuh dengan baik dan terus tumbuh ke depan, karena tadi dijelaskan juga bahwa mangrove merupakan tumbuhan berjalan,” tambahnya.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 09.00 – 12.00 WIB ini berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan bersih diri dan foto bersama. (ADM/ARH/RS/AP).