Bisa Hapus Jejak Emisi Karbon di Bumi, Hasil Pemantauan-Mangrove Mangrove Tag September 2024: Persentase Kelulushidupan Bibit Mangrove SMA Pangudi Luhur, Jakarta Selatan di Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk, Jakarta Capai 89%

Jakarta – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan program pemantauan mangrove di Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi bibit mangrove hasil dari program Pendampingan Penanaman dan Pemantauan 100 Bibit Mangrove yang sudah dilakukan oleh Mangrove Tag kepada SMA Pangudi Luhur, Jakarta Selatan, beberapa waktu yang lalu. (12/9/2024). 

Mangrove Tag yang diwakili oleh Bambang J. Laksono (Staf Manajer Humas dan Lapangan) dan Qonitah Hamidah (KeMANGTEER Indonesia) serta dibantu oleh pihak pengelola kawasan ekowisata mulai melakukan monitoring dan evaluasi (monev) pada pukul 14.00 WIB. 

Kondisi bibit mangrove yang tampak hijau dan segar.

Kegiatan monev dilakukan untuk melihat melihat kondisi mangrove yang telah ditanam, seperti melihat jumlah bibit yang tumbuh dan gagal tumbuh, persentase kelulushidupan (survival rate), persentase pertumbuhan tinggi (growth rate), dan jumlah daunnya. Hasil dari kegiatan ini didapatkan bahwa kondisi bibit mangrove yang sudah ditanam berhasil tumbuh dengan cukup baik. 

“Bibit mangrove menunjukan pertumbuhan yang cukup baik, dari 100 bibit mangrove yang ditanam terdapat 11 bibit mangrove yang gagal tumbuh,” ujar Bambang. “Sejumlah 89 bibit mangrove lainnya terlihat mulai menunjukan penambahan jumlah daun dan pertumbuhan tinggi hingga 44,68% dari tinggi awal penanaman,” tambahnya. 

Sebagai informasi, mangrove akan memasuki tahap kritis pada tiga bulan pertama setelah penanaman. Tahap ini ditandai dengan daun yang mengering, layu, dan rontok. Meskipun demikian, selama batang dan tunas mudanya (plumula) masih berwarna hijau, mangrove tersebut masih memiliki peluang besar untuk bertahan dan tumbuh dengan baik. 

Pemantauan wilayah penanaman yang tampak menghijau merata.

“Kami samua berharap bahwa 89 bibit mangrove yang tersisa dapat tumbuh dengan subur mengingat telah melalui masa kritis mereka,” ujar Qonitah. “Mangrove yang tumbuh subur nantinya akan ikut membantu menghapus jejak emisi karbon di bumi,” tambahnya. 

Keseluruhan kegiatan yang berakhir pada pukul 16.00 WIB ini berjalan dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan pendokumentasian kegiatan di lapangan untuk pembuatan laporan. (ADM/BJL/ARH/AP).