Hapus Jejak Emisi Karbon di Bumi, Mangrove Tag Lakukan Pendampingan Penanaman dan Pemantauan 10.000 Bibit Mangrove kepada PT Kalimantan Prima Persada di SMC Jateng Semarang

Semarang – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan kegiatan pendampingan penanaman dan pemantauan mangrove, kali ini kepada PT Kalimantan Prima Persada (KPP). Pada kesempatan ini, sebanyak 10.000 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata berhasil ditanam di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah (Jateng). (2-4/7/2024).

Pada kesempatan ini, bibit mangrove ditanam di tiga titik lokasi yang berbeda, yaitu Pantai Ngebruk, Pantai Mangunharjo, dan area tambak, masing-masing sejumlah 1.000, 6.500, dan 500 buah bibit mangrove.

Penanaman Mangrove di Pantai Ngebruk (2 Juli 2024)

Sebanyak 45 peserta ikut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman mangrove di Pantai Ngebruk. Peserta penanaman terdiri dari relawan dan karyawan KPP, Kelompok Ngebruk Lestari (KENARI), kepala sekolah dan siswa-siswi MI Al Hidayah Mangunharjo, dan KeSEMaT. Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.00-11.30 WIB. 

Kegiatan diawali dengan registrasi peserta yang hadir. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh MC yang dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

Penanaman mangrove bersama siswa-siswi SD.

Novitasari Ratna Dewi (Social Responsibility Development Officer KPP) mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk implementasi dari empat pilar KPP, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan ekonomi.

“Kegiatan kami hari ini sebagai bentuk penerapan pilar pendidikan dan lingkungan, dimana kami dapat memberikan edukasi melalui kegiatan penanaman mangrove,” kata Novi. “Semoga kegiatan penanaman mangrove hari ini berjalan lancar, dan hasilnya dapat membantu masyarakat pesisir di SMC Jateng agar terhindar dari bencana abrasi yang setiap tahun mengancam kawasan pesisir di Pantai Utara (Pantura) Jawa,” lanjutnya.

Foto bersama selepas penanaman mangrove.

Kegiatan diteruskan dengan penjelasan mengenai pengertian, jenis, fungsi, dan manfaat mangrove di kawasan pesisir oleh Ega N. B. Utami (Staf Manajer Keuangan dan Operasional IKAMaT).

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan perjalanan menuju ke Pantai Ngebruk menggunakan perahu. Setelah sampai di pesisir pantai, peserta berkumpul kembali untuk mendengarkan penjelasan mengenai tata cara penanaman mangrove dan foto bersama.

Peserta melakukan penanaman 1.000 bibit mangrove dengan saksama, ceria, dan penuh canda tawa tapi tetap serius pada saat menanam bibit mangrove.

Hasil penanaman bibit mangrove di SMC Jateng.

“Saya sangat senang diajak menanam mangrove untuk pertama kalinya,” ujar Citra M. Ellysia (Siswi MI Al Hidayah). “Penanaman hari ini menyenangkan, saya bisa menanam mangrove sekaligus bermain air,” tambahnya.

Setelah penanaman mangrove selesai, peserta kembali ke Sekretariat KENARI untuk bersih diri, istirahat, dan makan siang. 

Penanaman Mangrove di Pantai Mangunharjo (3 Juli 2024)

Sebanyak delapan anggota KENARI telah melakukan kegiatan penanaman 6.500 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata di lokasi penanaman. Kegiatan berlangsung mulai pukul 07.00-12.30 WIB. Pada kesempatan ini, berhasil ditanam keseluruhan bibit mangrove dengan baik.    

Seremonial Penanaman Mangrove (4 Juli 2024)

Sebanyak kurang lebih 120 orang tamu undangan ikut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman mangrove, yang terdiri dari jajaran direktur dan manajer KPP, Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam (ISDA), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Dinas Perikanan Kota Semarang, KENARI, Kelompok Arjuna Berdikari (AB), Kelompok Bina Citra Karya Wanita (BCKW), siswa dan siswi MI Al Hidayah Mangunharjo, Takmir Masjid Al Hidayah Mangunharjo, KeSEMaT, dan IKAMaT.

Distribusi bibit mangrove oleh KENARI.

Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.00-11.00 WIB. Kegiatan diawali dengan registrasi peserta dan tamu undangan yang hadir. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan acara oleh MC dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

Anwar Nuardi (Ketua KENARI) mengatakan bahwa kegiatan penanaman mangrove sangat penting dilakukan untuk agar masyarakat di kawasan pesisir Semarang, khususnya di SMC Jateng terhindar dari abrasi yang terjadi setiap tahun.

Semangat para direksi dan karyawan KPP.

“Kami sangat terbantu dengan adanya kegiatan penanaman mangrove yang diadakan di sini,” kata Anwar. “Kami berterima kasih kepada KPP, IKAMaT, dan Mangrove Tag yang secara berkelanjutan menanam mangrove di SMC Jateng sehingga membantu masyarakat sekitar dengan kegiatan yang diadakan,” tambahnya.

Tutut Rahendro (Direktur Perencanaan dan HCGS KPP) mengatakan bahwa kegiatan penanaman mangrove ini sebagai wujud implementasi KPP dalam melaksanakan pilarnya untuk kegiatan lingkungan yang berkelanjutan.

KPP menanam mangrove di SMC Jateng.

“Kami akan terus mendukung kegiatan penanaman mangrove yang berkelanjutan di SMC Jateng, karena selain mencegah abrasi, juga dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai olahan mangrove yang dapat mendongkrak ekonomi melalui UMKM yang terbentuk,” kata Tutut. “Semoga mangrove yang telah dan akan kami tanam hasilnya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” lanjutnya.

Stand UMKM batik mangrove.

Dody A. M. Manjo (Biro ISDA) mengatakan bahwa peran mangrove sangat penting bagi keseimbangan ekosistem dan lingkungan di pesisir. Dia juga memberikan apresiasi atas komitmen dari KPP, IKAMaT, dan Mangrove Tag dalam menyelamatkan kawasan pesisir di Pantura Jawa.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang melibatkan berbagai lapisan masyarakat. Kegiatan ini dapat menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam menjaga ekosistem mangrove,” kata Dody. “Selain itu, mangrove juga dapat menghapus jejak emisi karbon di bumi karena dapat menyimpan karbon lebih banyak daripada tumbuhan darat lainnya,” tambahnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan simbolisasi penyerahan bantuan dari KPP kepada siswa-siswi MI Al Hidayah Mangunharjo, UMKM Mangrove (AB dan BCKW), Masjid Al Hidayah Mangunharjo, dan KeSEMaT yang diikuti dengan penyampaian edukasi mangrove.

Edukasi teknik penanaman mangrove oleh Mangrove Tag.

Ega menjelaskan mengenai pengertian, jenis, fungsi, dan manfaat mangrove di kawasan pesisir serta menyampaikan teknik penanaman mangrove yang baik dan benar. Setelah itu, rombongan peserta menuju ke lokasi penanaman mangrove yang tidak jauh dari lokasi seremonial.

Sebelum melakukan penanaman mangrove, peserta mengambil peralatan tanam, seperti cetok, sarung tangan, dan bibit mangrove. Setelah itu, peserta berfoto bersama terlebih dahulu di photobooth sebelum melakukan penanaman. Peserta mengikuti kegiatan penanaman mangrove dengan antusias dan penuh semangat.

Penyerahan bantuan dukungan pendidikan anak pesisir oleh KPP.

Penanaman mangrove dilakukan di pematang tambak dengan jarak tanam sekitar 40×40 cm yang bertujuan untuk menghijaukan tambak, mencegah abrasi, erosi, dan intrusi air laut. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menghapus jejak emisi karbon di bumi.

Selesai penanaman mangrove, peserta mengunjungi stand UMKM Mangrove yang terdiri dari batik, jajanan, dan kopi mangrove. Setelah itu, peserta mengambil cendol mangrove dan menukarkan voucher yang berisi jajanan mangrove dan perlengkapan sanitasi.

“Mangrove yang saya tahu selama ini hanya dapat menahan abrasi, namun ternyata manfaatnya lebih banyak lagi,” kata Arief (KPP Mining). “Saya sangat senang dapat mencoba menanam bibit mangrove, membatik dengan pewarna mangrove, dan juga mencoba kopi mangrove. Ternyata tidak kalah rasanya dengan kopi-kopi yang ada di pasaran,” lanjutnya.

Keseluruhan acara berlangsung dengan baik dan lancar yang ditutup dengan istirahat, minum cendol mangrove, dan foto bersama. (RS/AP/ADM).