Bisa Hapus Jejak Emisi Karbon di Bumi, Hasil Pemantauan-Mangrove Mangrove Tag Februari 2024: Persentase Kelulushidupan Bibit Mangrove PT PLN PUSMANPRO di SMC Jateng Semarang Capai 89,07%

Semarang – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan program pemantauan terhadap persentase kelulushidupan bibit mangrove yang telah ditanam dengan kegiatan penyulaman dan monitoring dan evaluasi (monev). Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan pendampingan penanaman dan pemantauan mangrove yang dilakukan oleh Mangrove Tag kepada PT PLN (Persero) Pusat Manajemen Proyek (PUSMANPRO) yang sukses dilaksanakan pada bulan November 2023 yang lalu. (23-2-2024).

Pada program penanaman dan pemantauan 750 bibit mangrove ini, sebanyak 600 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata berhasil ditanam terlebih dulu di SMC Jateng. Sementara itu, 150 bibit sisanya ditanam pada tahap penyulaman dalam pemantauan ini.

Sebelum dilakukan penyulaman, terlebih dahulu dilakukan monev terhadap 600 bibit yang telah ditanam dengan cara melakukan  penghitungan bibit mangrove yang tumbuh dan gagal tumbuh.

Hasil penanaman mangrove PT PLN PUSMANPRO.

Bibit mangrove yang tumbuh merupakan bibit yang dapat melewati fase kritis tumbuh pada tiga bulan setelah penanaman. Fase kritis pertumbuhan ditandai dengan daun yang layu/gugur dan batang yang kering.

Setelah dilakukan penghitungan, diperoleh tingkat persentase kelulushidupan mencapai 89,07%. Nilai tersebut dikategorikan sangat tinggi mengingat dinamika pesisir yang sangat dinamis. Sementara itu, persentase tingkat pertumbuhan bibit mangrove mencapai 23,81%.

Ega N. B. Utami (Staf Manajer Humas dan Lapangan) yang secara langsung melakukan pemantauan menuturkan bahwa persentase kelulushidupan dan pertumbuhan bibit mangrove hasil penanaman PT PLN PUSMANPRO ini sangat baik. Dirinya berharap bibit mangrove tersebut akan mampu bertahan dan membawa manfaat bagi lingkungan, terutama lingkungan pesisir.

Proses penyulaman mangrove.

Alhamdulillah, hasil penanaman mangrove PT PLN PUSMANPRO sangat baik. Semoga bibit mangrove ini dapat terus tumbuh sehingga manfaatnya dapat dirasakan di masa depan. Besar harapan saya mangrove ini dapat melindungi SMC Jateng dari abrasi dan intrusi air laut serta dapat menghapus jejak emisi karbon di bumi,” kata Ega. 

Setelah monev selesai dilakukan, kemudian dilakukan penyulaman terhadap bibit mangrove yang gagal tumbuh untuk diganti dengan bibit mangrove yang baru. Mengingat jumlah bibit mangrove yang gagal tumbuh kurang dari 150 buah maka penyulaman ditanam di sebelahnya. Pemantauan mangrove dilakukan pada pukul 08.00-10.00 WIB.

Keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik dan lancar, yang ditutup dengan bersih diri dan pendokumentasian hasil pemantauan. (ADM/FNH).