Bisa Hapus Jejak Emisi Karbon di Bumi, Hasil Pemantauan Mangrove Tag Oktober 2023: Persentase Kelulushidupan Bibit Mangrove CSR ARTOTEL Gajahmada Semarang di SMC Jateng Semarang Capai 100%

Semarang – Mangrove Tag. IKAMaT kembali melakukan program pemantauan mangrove di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah (Jateng). Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi bibit mangrove sebagai hasil dari program pendampingan penanaman dan pemantauan mangrove yang sudah dilakukan oleh IKAMaT kepada CSR ARTOTEL Gajahmada Semarang dalam program Pendampingan Penanaman dan Pemantauan 100 Bibit Mangrove di SMC Jateng. (28/9/2023).

Kegiatan pemantauan yang dilakukan Mangrove Tag kali ini adalah monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pertumbuhan bibit mangrove yang sudah ditanam. Monev dilakukan dengan cara mengukur tinggi bibit mangrove untuk mengetahui persentase pertumbuhannya. Setelah dihitung, bibit mangrove mengalami pertumbuhan sebesar 12% dengan persentase kelulushidupan mencapai 100%.

Kondisi bibit mangrove di SMC Jateng.

“Disamping pengukuran tinggi bibit, juga dilakukan penghitungan terhadap bibit mangrove yang tumbuh dan gagal tumbuh. Diharapkan, bibit yang telah melewati fase adaptasi akan dapat terus tumbuh dan berperan maksimal agar dapat mencegah abrasi dan erosi pantai serta menghapus jejak emisi karbon di bumi,” kata Ega N. B. Utami (Staf Manajer Humas dan Lapangan).

Hasil penanaman mangrove ARTOTEL.

Sebagai informasi, mangrove akan mengalami fase kritis setelah tiga bulan ditanam. Fase ini ditandai dengan kondisi daunnya yang kering, layu bahkan gugur. Namun demikian, selama batang dan daun mudanya (plumula) masih terlihat hijau, maka mangrove tersebut dipastikan dapat bertahan hidup dan akan tumbuh dengan baik.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 15.00 – 17.00 WIB ini berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan pendokumentasian hasil pemantauan untuk pelaporan kegiatan kepada mitra. (ENBU/ADM).