Semarang – Mangrove Tag. Jejak karbon kini menjadi istilah penting dalam pembahasan perubahan iklim. Meski terdengar teknis, konsep ini sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Baik individu maupun perusahaan memiliki andil dalam menghasilkan emisi karbon, namun juga berperan besar dalam upaya pengurangannya.
Secara sederhana, jejak karbon adalah total emisi gas rumah kaca, gas rumah kaca (GRK) adalah istilah umum untuk gas rumah kaca, seperti klorofluorokarbon (CFC), karbon dioksida (CO2), metana (CH4 ), nitrogen oksida (NOx), ozon (O3), dan uap air (H2O) yang dihasilkan dari aktivitas manusia, baik langsung maupun tidak langsung.
Emisi ini berasal dari penggunaan kendaraan bermotor, pembakaran bahan bakar fosil, konsumsi listrik, produksi barang, hingga limbah makanan. GRK tersebut terakumulasi di atmosfer dan menyebabkan efek rumah kaca yang memicu pemanasan global dan perubahan iklim ekstrem.
Jejak Karbon dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Jejak Karbon Individu
Setiap individu menghasilkan emisi karbon dalam berbagai bentuk, misalnya:
• Menggunakan kendaraan pribadi berbahan bakar fosil.
• Menyalakan AC atau lampu dalam waktu lama.
• Mengonsumsi makanan olahan dalam kemasan.
• Tidak memilah dan mendaur ulang sampah.

Bibit mangrove yang sudah beradaptasi dengan lingkungan dan menyimpan karbon.
Cara menguranginya:
• Menggunakan transportasi umum atau sepeda.
• Menghemat energi listrik dan air.
• Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
• Menanam pohon atau ikut dalam program penanaman.
2. Jejak Karbon Perusahaan
Perusahaan skala kecil hingga besar juga menyumbang jejak karbon yang signifikan. Emisi ini berasal dari:
• Proses produksi yang mengeluarkan emisi.
• Penggunaan energi dari bahan bakar fosil.
• Sistem distribusi dan logistik dari dunia usaha.
• Sisa pembuangan hasil produksi dan perjalanan bisnis.
Upaya pengurangannya:
• Audit emisi dan transisi ke energi terbarukan.
• Inovasi teknologi ramah lingkungan dalam produksi.
• Pengelolaan limbah yang berkelanjutan.
• Menyusun laporan keberlanjutan dan strategi netral karbon.
Mengapa Penting Mengurangi Jejak Karbon?
Dampak dari jejak karbon yang tidak terkendali sangat merugikan, seperti:
• Suhu bumi meningkat.
• Cuaca ekstrem lebih sering terjadi.
• Permukaan laut naik karena mencairnya es kutub.
• Kerusakan ekosistem pesisir dan daratan.

Bibit mangrove untuk menghapus jejak emisi karbon tampak hijau dan segar.
Mengurangi jejak karbon bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kewajiban bersama, mulai dari masyarakat hingga dunia usaha. Salah satu solusi paling efektif dan alami dalam mengurangi jejak karbon adalah ekosistem mangrove. Mangrove adalah hutan yang tumbuh di kawasan pesisir dan memiliki kemampuan luar biasa dalam fungsi fisik, ekologi, ekonomi, dan sosial budaya serta dalam menyimpan karbon dari atmosfer.
Mengapa mangrove begitu penting?
• Menyimpan karbon tingga hingga lima kali lebih banyak dibandingkan hutan hujan terestrial di daratan.
• Menyimpan karbon dalam bagian tubuh dan substrat selama ratusan tahun (karbon biru).
• Melindungi pesisir dari abrasi dan gelombang besar.
• Menjadi habitat penting bagi berbagai biota laut dan ekosistemnya.
• Memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir.
Apa yang bisa dilakukan?
• Individu: mengikuti program penanaman mangrove atau donasi konservasi.
• Perusahaan: mendukung proyek rehabilitasi mangrove sebagai bagian dari carbon offsetting.

Upaya penjagaan bibit mangrove skema Tebus Karbon agar kelulushidupan 100%.
Mangrove Tag adalah platform penanaman dan pemantauan mangrove berbasis dukungan mitra kerja Mangrove Tag dan afiliasi mangrovenya, yang melakukan kerja sama penanaman dan pemantauan mangrove di lahan mitra Mangrove Tag. Mangrove Tag lebih menitikberatkan pendekatan pada sisi ekologi mangrove tanpa mengesampingkan sisi lainnya, dalam melakukan kegiatan pendampingan penanaman dan pemantauan mangrovenya kepada masyarakat.
Oleh karena itu, hadir platform Mangrove Tag yang menawarkan berbagai skema program penanaman dan pemantauan bibit mangrove. Ketiga skema tersebut, yaitu:
• Tebus Karbon, merupakan skema yang menitikberatkan pada penghapusan jejak emisi karbon di bumi.
• Adopsi Mangrove, memfokuskan pada kemudahan menanam dan memantau mangrove.
• Tanam Pantau, merupakan skema proyek penjagaan ekosistem mangrove Indonesia skala masif dengan rentang waktu yang lama.
Kami tunggu aksi Anda untuk membantu menjaga bumi dan memitigasi perubahan iklim! (ADM).