- Mangrove Tag lebih menitikberatkan pendekatan pada sisi ekologi mangrove tanpa mengesampingkan sisi lainnya, dalam melakukan kegiatan pendampingan penanaman dan pemantauan mangrovenya kepada masyarakat.
- Untuk itulah, maka para expert di Mangrove Tag berasal dari pakar ekologi mangrove dan pakar lainnya yang masih berkaitan sehingga platform Mangrove Tag dapat lebih optimal dalam menjamin kelulushidupan bibit mangrove yang sudah ditanam, demi kesuksesan program rehabilitasi mangrove yang dilakukan oleh mitra kami.
Dengan mengirimkan foto, video dan narasi ke website ini, maka Anda menyetujui bahwa materi tersebut akan diakses secara publik. Segala bentuk pelanggaran atas hal tersebut bukan menjadi tanggung jawab dari Mangrove Tag. Mangrove Tag juga berhak menurunkan listing Anda, apabila terdapat aduan terhadap listing tersebut.
- Diskusi daring melalui platform diskusi daring atau luring di kantor kami.
- Penandatanganan MoU.
- Pembayaran.
- Pelaksanaan program.
Tidak setiap acara mengeluarkan karbon, tetapi banyak acara atau kegiatan yang melibatkan penggunaan energi atau bahan bakar fosil dapat menyebabkan emisi karbon sehingga menyebabkan pemanasan global bahkan krisis iklim.
Mekanisme utama di balik emisi karbon dalam acara-acara tersebut adalah penggunaan energi non-hijau, seperti listrik yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.
Berikut ini adalah beberapa contoh mekanisme umum di mana acara dapat mengeluarkan karbon:
- Penggunaan listrik: Acara yang memerlukan pencahayaan, peralatan elektronik, sistem tata suara, atau pengaturan visual seperti proyektor atau layar besar, biasanya memerlukan penggunaan listrik. Jika listrik yang digunakan berasal dari sumber energi fosil seperti batu bara atau gas alam, maka akan terjadi emisi karbon selama pembangkit listrik menghasilkan energi tersebut.
- Transportasi: Jika acara melibatkan perjalanan, baik oleh pesawat, mobil, atau transportasi lain yang menggunakan bahan bakar fosil, maka emisi karbon akan terjadi. Hal ini terkait dengan pembakaran bahan bakar yang menghasilkan emisi CO2 dan gas rumah kaca lainnya.
- Penggunaan bahan bakar fosil: Beberapa acara seperti festival, konser, atau pertunjukan olahraga besar dapat melibatkan penggunaan generator atau peralatan yang menggunakan bahan bakar fosil, seperti diesel atau bensin. Pembakaran bahan bakar ini akan menghasilkan emisi karbon.
Untuk mengurangi dampak karbon dari acara-acara tersebut, ada beberapa langkah yang dapat diambil, seperti:
- Memilih sumber energi hijau: Menggunakan sumber energi terbarukan seperti energi surya, angin, atau hidro dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan listrik dalam acara.
- Transportasi berkelanjutan: Memperhatikan transportasi yang berkelanjutan, seperti mengurangi perjalanan udara dan menggunakan transportasi umum atau berbagi kendaraan, dapat mengurangi emisi karbon dari transportasi peserta atau pengunjung acara.
- Efisiensi energi: Menggunakan peralatan listrik yang efisien energi, mematikan peralatan yang tidak digunakan, dan mengoptimalkan penggunaan energi dalam acara dapat membantu mengurangi emisi karbon.
- Komitmen pengurangan karbon: Acara dapat melibatkan langkah-langkah pengurangan karbon seperti mengkompensasi emisi karbon yang tidak dapat dihindari melalui program penanaman dan pemantauan pohon mangrove, dengan berbagai skema, seperti skema tebus karbon dengan Adopsi Mangrove, skema Tebus Jejak Karbon Saya, skema Tebus Jejak Karbon Event Saya, skema Tebus Karbon Perusahaan Saya dan skema Tebus Karbon dengan Pendampingan Penanaman dan Pemantauan Mangrove atau proyek pengurangan karbon lainnya.
Melalui langkah-langkah ini, kita dapat mengurangi dampak karbon yang dihasilkan dari acara-acara dan bergerak menuju acara yang lebih berkelanjutan secara lingkungan.
Tidak. Hal ini, karena skema penanaman dan pemantauan Mangrove Tag minimal 100 bibit mangrove. Apabila Anda ingin menanam dan memantau kurang dari 100 bibit mangrove bahkan satu bibit mangrove (syarat dan ketentuan berlaku), bisa mengikuti skema Adopsi Mangrove.
Benar. Kami akan melakukan program pemantauan dan juga menghitung serapan karbon bibit mangrove yang sudah ditanam dan akan kami laporkan secara berkala kepada para mitra kami.
Mangrove Tag juga menerima donasi, promosi dan kerja sama dengan berbagai pihak, yang sesuai dengan nilai-nilai dan idealisme institusi kami.
Mangrove Tag adalah Patroli Penanaman dan Pemantauan Mangrove dengan jargon Tanam dan pantau Mangrove Kita!
Penggunaan dan penyebaran foto, video dan narasi di website ini, wajib menuliskan sitasinya dengan jelas. Anda dilarang mencuplik semua konten yang terdapat di Mangrove Tag ini, tanpa mencantumkan sitasi.
Bisa. Bahkan kami juga akan memasang papan penanaman dan pemantauan mangrove milik Anda atau perusahaan Anda selama kontrak pemantauan mangrove lanjutan terus dilakukan.
Bisa. Asalkan klaim dilakukan di lahan milik warga atau perorangan. Kami akan mendiskusikannya dengan Anda dan mengatur skema mengenai hal ini, sebelum proyek penanaman dan pemantauan mangrove dimulai.
Bukan Mitra berarti masyarakat yang berpartisipasi dalam pengumpulan informasi mangrove yang dikirimkan melalui website Mangrove Tag.
Mitra berarti masyarakat yang ingin bekerja sama dengan Mangrove Tag dalam hal pendanaan untuk mengerjakan proyek penanaman dan pemantauan mangrove di lahan yang telah ditentukan oleh Mangrove Tag.
Cara Ikut Adopsi Mangrove
A. Silakan isi formulir Pengadopsi Mangrove, di bawah ini:
1. Nama lengkap:
2. Domisili:
3. Email:
4. Tanggal penanaman:
5. Penanaman tanpa atau dengan seremonial:
6. Lembaga:
B. Kirimkan data-data di atas ke WhatsApp Official KeMANGI yang tertera di website KeMANGI.
C. Transfer biaya Adospi Mangrove ke nomor rekening yang ditunjuk dan Anda sudah resmi menjadi Pengadopsi Mangrove.
Hak cipta foto, video dan narasi yang dipublikasikan di Mangrove Tag sepenuhnya adalah milik penulis dan fotografernya.
Mangrove Tag juga merupakan sebuah platform pemetaan-mangrove berbasis partisipasi masyarakat, yang mengumpulkan data dan fakta mangrove di lapangan, yang dikirimkan langsung oleh masyarakat.
Mangrove Tag menawarkan beberapa lokasi penanaman dan pemantauan mangrove di seluruh Indonesia, diantaranya di DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Demak dan lain-lain.
Fasilitas
Jasa penentuan titik lokasi penanaman.
Lahan lokasi penanaman
Bibit.
Ajir.
Jasa penanaman.
Atribut penanaman.
Jasa pendampingan penanaman.
Jasa penyulaman, monitoring, evaluasi dan pemantauan mangrove.
Jasa publikasi di jaringan media Mangrove Tag dan afiliasinya.
Spanduk penanaman mangrove.
Laporan kegiatan.
Pengumpulan informasi berupa foto, video dan narasi selalu mencantumkan sumbernya, yang bukan untuk tujuan komersil, melainkan agar mendapatkan informasi yang tepat dan benar, sesuai dengan kondisi nyata di lapangan agar tidak terjadi kesimpangsiuran data.
Mangrove Tag berusaha mengumpulkan informasi mangrove yang terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu (1) Jenis, (2) Penelitian, (3) Pembibitan, (4) Penanaman, (5) Penyulaman, (6) Pemantauan, (7) Ekowisata, (8) Kerusakan dan (9) Lainnya.
Mangrove Tag membagi layanannya menjadi dua, yaitu Mitra dan Bukan Mitra.
Lahan penanaman dan pemantauan mangrove di Mangrove Tag adalah milik negara, swasta dan perorangan warga pesisir.
Mangrove Tag adalah platform penanaman dan pemantauan mangrove berbasis dukungan mitra kerja Mangrove Tag dan afiliasi mangrovenya, yang melakukan kerja sama penanaman dan pemantauan mangrove di lahan mitra Mangrove Tag.
Mangrove Tag memberitakan hasil penanaman dan pemantauan mangrove yang terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu (1) BUMN, (2) Individu, (3) Kelompok Masyarakat, (4) Komunitas, (5) Pemerintah, (6) Sekolah, (7) Swasta dan (8) Universitas.
Mangrove Tag dapat digunakan oleh individu, masyarakat, LSM, swasta, perusahaan, SKPD, dinas, kementerian, pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga penelitian, sekolah, universitas, komunitas dan lembaga lain yang ingin melakukan kegiatan dan penanaman mangrove, namun terkendala dengan lahan penanaman, tenaga pendamping, fasilitas dan teknik penanaman dan pemantauan mangrove yang baik dan benar.