Semarang – Mangrove Tag. Peran hutan mangrove dalam menyerap karbon memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan perubahan iklim. Hutan mangrove adalah salah satu ekosistem yang paling efisien dalam menyimpan karbon, baik dalam bentuk biomassa tanaman (akar, batang, daun) maupun dalam tanah. Keterkaitan hutan mangrove dengan perubahan iklim terjadi melalui beberapa aspek berikut:
1. Penyimpanan Karbon yang Efektif
Hutan mangrove menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer melalui proses fotosintesis, di mana tanaman mengubah CO2 menjadi biomassa yang disimpan dalam akar, batang, dan daun. Namun, yang membedakan mangrove dengan ekosistem lain adalah kemampuannya untuk menyimpan karbon dalam tanahnya. Tanah mangrove yang sering tergenang air memiliki kondisi anaerobik (tanpa oksigen) yang memperlambat proses dekomposisi bahan organik. Dengan demikian, karbon yang tersimpan di dalam tanah mangrove dapat terjaga dalam jangka waktu yang sangat lama, bahkan ratusan hingga ribuan tahun. Hal ini menjadikan mangrove sebagai “penyerap karbon” yang sangat penting.
2. Mengurangi Konsentrasi CO2 di Atmosfer
Melalui penyimpanan karbon yang efisien, hutan mangrove membantu mengurangi konsentrasi CO2 di atmosfer. Karbon dioksida adalah salah satu gas rumah kaca utama yang menyebabkan pemanasan global. Dengan meningkatkan jumlah karbon yang diserap dan disimpan dalam ekosistem mangrove, dapat mengurangi akumulasi gas rumah kaca di atmosfer, yang pada gilirannya membantu memperlambat laju perubahan iklim.
3. Peran Mangrove dalam Mitigasi Perubahan Iklim
Mangrove berfungsi sebagai salah satu solusi alamiah (nature-based solutions) dalam mitigasi perubahan iklim. Konservasi dan restorasi hutan mangrove dapat menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengurangi emisi karbon. Menjaga ekosistem mangrove tetap utuh atau memulihkan area mangrove yang telah rusak dapat menyerap lebih banyak karbon, mengurangi dampak pemanasan global, serta membantu memperbaiki keseimbangan ekosistem pesisir.
4. Dampak Kerusakan Mangrove terhadap Perubahan Iklim
Sebaliknya, jika hutan mangrove dirusak atau terdegradasi, karbon yang tersimpan dalam tanaman dan tanah akan dilepaskan kembali ke atmosfer dalam bentuk CO2. Aktivitas seperti penebangan mangrove untuk konversi lahan menjadi tambak atau pembangunan dapat melepaskan karbon dalam jumlah besar, yang memperburuk pemanasan global dan mempercepat perubahan iklim. Oleh karena itu, pelestarian hutan mangrove sangat penting dalam menjaga keseimbangan karbon global.
5. Mengurangi Dampak Bencana Alam yang Diperburuk Perubahan Iklim
Selain peranannya dalam menyerap karbon, hutan mangrove juga berfungsi sebagai pelindung pesisir dari bencana alam seperti gelombang besar, badai tropis, dan tsunami. Dengan berkurangnya kerusakan mangrove, masyarakat pesisir akan lebih rentan terhadap dampak bencana ini, yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim. Dengan demikian, menjaga hutan mangrove juga dapat mengurangi kerugian yang diakibatkan oleh bencana yang diperburuk oleh perubahan iklim.
Secara keseluruhan, hutan mangrove memainkan peran ganda yang sangat penting dalam konteks perubahan iklim, yaitu sebagai penyerap karbon yang efektif dan sebagai pelindung dari dampak perubahan iklim itu sendiri. Oleh karena itu, melestarikan dan merestorasi hutan mangrove adalah langkah penting dalam upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim. (ADM).