Demak – Mangrove Tag. Dalam rangka memastikan bibit yang telah ditanam pada kegiatan pendampingan penanaman dan pemantauan 200 bibit mangrove kepada PT Widar Mandripa Nusantara, Mangrove Tag melaksanakan kegiatan lanjutan berupa pemantauan bibit mangrove di kawasan Mangrove Tambak Gojoyo, Demak. (18/10/2025).
Skema yang dilaksanakan dalam kegiatan penanaman dan pemantauan tiga bulan yang lalu adalah Tebus Karbon. Skema Tebus Karbon merupakan skema di mana bibit mangrove dioptimalkan untuk memiliki persentase kelulushidupan yang sempurna sehingga dapat lebih optimal dalam penyimpanan karbon di masa yang akan datang dan akan dihitung karbonnya selama pemantauan dilaksanakan.
Proses penghitungan bibit berhasil tumbuh dan gagal tumbuh.
Dengan skema ini, harapannya bibit mangrove yang telah ditanam dapat mencapai persentase kelulushidupan yang sempurna hingga akhir pemantauan di bulan ke-36 atau tahun ke-3 masa pemantauan. Pemantauan pada tahun ke-3 memiliki tujuan penting, yaitu untuk memastikan bahwa bibit mangrove telah tumbuh dengan baik dan melewati masa adaptasi serta fase kritisnya. Pada tahap ini, sistem perakaran mangrove diharapkan sudah kuat dan tajuknya mulai rimbun.
Kondisi tersebut menjadi indikator keberhasilan rehabilitasi ekosistem mangrove, sekaligus menandakan bahwa vegetasi telah mampu berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan mendukung upaya mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan.
Pada tahap ini merupakan pemantauan pertama di bulan ke-3, kegiatan pemantauan yang dilaksanakan mencakup beberapa tahapan penting, yaitu monitoring dan evaluasi (monev) untuk menilai tingkat keberhasilan penanaman serta memastikan bibit mangrove tumbuh secara optimal. Selain itu, dilakukan kegiatan penyulaman yang bertujuan untuk mengganti bibit yang gagal tumbuh dengan bibit baru, sehingga tingkat kelulushidupan mangrove dapat meningkat dan mencapai kondisi ideal.
Proses pengukuran ketinggian bibit mangrove bulan ke-3.
Selanjutnya adalah penghitungan potensi penyimpanan karbon yang dilakukan menggunakan metode Tier 3, yaitu melalui pengambilan data langsung di lapangan dari bibit yang telah ditanam. Pendekatan ini memberikan hasil yang lebih akurat dalam menilai kontribusi mangrove terhadap penyerapan dan penyimpanan karbon di wilayah pesisir.
Mangrove Tag yang diwakili oleh Bambang J. Laksono (Staf Koordinator Hubungan Masyarakat dan Lapangan) dan Agape L. Anthoni (Staf Hubungan Masyarakat dan Lapangan) dibantu Mahasiswa Magang IKAMaT, yaitu Anisa dan Firna Musahel yang mulai melakukan pemantauan pada pukul 09.00 WIB.
Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa kondisi bibit mangrove yang sudah ditanam berhasil tumbuh baik dengan persentase kelulushidupan yang sempurna, sebesar 100%. Sedangkan nilai persentase pertumbuhan bibit mangrove mencapai 21,43%.
Kondisi bibit mangrove pada saat pemantauan bulan ke-3.
“Hari ini kami melaksanakan kegiatan pemantauan bulan ke-3 untuk penanaman yang dilaksanakan oleh PT Widar Mandripa Nusantara. Pemantauan kali ini merupakan pemantauan yang pertama setelah dari kegiatan penanaman. Hasil persentase kelulushidupan memiliki nilai yang sempurna, mencapai 100%,” kata Bambang. “Selain itu, nilai persentase pertumbuhan bibit termasuk signifikan, di mana nilai persentase pertumbuhan sebesar 21,43% apabila dibandingkan dengan tinggi pada saat penanaman,” lanjutnya.
Selain hasil persentase kelulushidupan dan persentase pertumbuhan diambil juga data yang digunakan dalam penghitungan simpanan emisi karbon semai mangrove yang nantinya akan diolah dan akan menghasilkan nilai simpanan karbon dari semai bibit yang ditanam.
Keseluruhan kegiatan pemantauan mangrove berlangsung dengan baik dan lancar yang ditutup dengan pendokumentasian kegiatan untuk pelaporan kepada mitra. (ADM/ARH/BJL /AP).