Hapus Jejak Emisi Karbon di Bumi, Mangrove Tag Lakukan Pendampingan Penanaman dan Pemantauan 100 Bibit Mangrove kepada SMA Pangudi Luhur di Kawasan Ekowisata Mangrove PIK Jakarta

Jakarta – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali sukses melakukan kegiatan pendampingan penanaman dan pemantauan bibit mangrove, kali ini kepada SMA Pangudi Luhur, Jakarta Selatan. Pada kesempatan ini, jumlah bibit mangrove yang ditanam sebanyak 100 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata. Peserta penanaman mangrove berjumlah kurang lebih 120 orang murid dari kelas 10. (12-6-2024).

Kegiatan penanaman mangrove yang dilakukan di Kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk (PIK) ini, diselenggarakan dalam rangka memenuhi tugas pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema cinta bumi, dengan cara mengetahui tentang ekosistem mangrove, manfaatnya, dan cara menanamnya.

Acara dimulai dengan pembukaan yang diisi dengan sambutan-sambutan dari Guru Pendamping SMA Pangudi Luhur dan Mangrove Tag. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan edukasi mangrove yang disampaikan oleh Qonitah Hamidah (Sekretaris Jenderal KeMANGTEER Indonesia).

Paspha G. M. Putra (Manajer Hubungan Masyarakat dan Lapangan) dalam sambutannya mengatakan bahwa SMA Pangudi Luhur sudah ikut andil dalam program cinta bumi, khususnya dalam pelestarian hutan mangrove sehingga tanpa disadari sudah ikut membantu dalam mengurangi jejak emisi karbon di Jakarta. Paspha juga berharap bahwa kegiatan P5 kali ini akan mampu mengurangi polusi udara di Jakarta.

Sambutan dari Mangrove Tag.

Qonitah memberikan edukasi mengenai pengertian dasar mangrove, jenis-jenis mangrove, fungsi mangrove, baik secara fisik, biologi, ekonomi, dan ekologi, dan peranan ekosistem mangrove dalam mitigasi perubahan iklim, mengingat ekosistem hutan mangrove dapat mencegah intrusi air laut ke darat, abrasi dan erosi pantai, dan menyimpan jejak emisi karbon lebih banyak apabila dibandingkan dengan hutan hujan tropis di darat.

“Mangrove merupakan tumbuhan yang unik karena tidak bisa tumbuh di sembarang tempat. Mangrove yang kita tanam ini, perlu pasang surut air laut agar bisa tumbuh,” kata Qonitah. “Itulah kenapa kita perlu turun ke lumpur untuk menanamnya nanti,” lanjutnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan aksi penanaman 100 bibit mangrove jenis Rhizophora yang dilakukan oleh para siswa SMA Pangudi Luhur yang didampingi oleh Mangrove Tag, KeMANGTEER Indonesia dan Pengelola Kawasan Ekowisata Mangrove PIK. 

Proses penanaman mangrove.

Yohannes (Guru Pendamping SMA Pangudi Luhur) mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan aksi nyata dari SMA Pangudi Luhur untuk mewujudkan cinta bumi secara nyata. Selain itu, kegiatan ini juga selaras dengan salah satu kegiatan belajar mengajar, yaitu P5.

“Kegiatan ini diluar ekspektasi saya. Saya mendapat pengalaman baru tentang mangrove secara umum dan mengetahui manfaat mangrove dan cara menanamnya,” ujar Jovan (Murid SMA Pangudi Luhur). “Harapan saya, semoga bibit mangrove yang telah kita tanam bisa tumbuh dengan subur dan terjaga sehingga mampu mengurangi polusi di Jakarta,” tambahnya.

Keseluruhan acara yang dimulai pada pukul 08.00-12.00 WIB berlangsung dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan bersih diri, makan siang, dan foto bersama. (ADM/BJL).