Surabaya – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan program pemantauan mangrove di Surabaya. Kali ini, telah dilakukan pemantauan terhadap hasil program pendampingan penanaman 5.000 bibit mangrove dari Mangrove Tag kepada Samudera Peduli, yang ditanam di dua lokasi, yaitu di Romokalisari Adventure Land sebanyak 250 bibit dan di Kebun Raya Mangrove Surabaya sebanyak 4.750 bibit. Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menghapus jejak emisi karbon di bumi agar dapat mengurangi dampak buruk dari pemanasan global. (16-5-2024).
Pada kegiatan pemantauan kali ini, dilakukan dua jenis kegiatan, yaitu monitoring dan evaluasi (monev) dan penyulaman bibit mangrove yang gagal tumbuh. Beberapa parameter yang dipantau, yaitu survival rate, growth rate, jumlah daun dan batang, kondisi tunas, dan keadaan lokasi penanaman.
Kondisi bibit mangrove pada kedua lokasi memperlihatkan pertumbuhan yang baik. Hasil monev menunjukkan bahwa survival rate bibit mangrove yang telah ditanam mencapai 72,98% dengan growth rate sebesar 34,41%. Pada bibit mangrove yang ditanam terlihat mulai muncul cabang batang baru. Sementara itu, untuk bibit yang gagal tumbuh terlihat mengering, tidak memiliki daun dan batangnya berwarna hitam.
“Kondisi lokasi penanaman yang selalu mengalami perubahan secara dinamis mengakibatkan persentase kelulushidupan penanaman mangrove tidak selamanya tinggi. Jadi, persentase kelulushidupan di atas 70% ini merupakan hasil yang sangat bagus,” kata Bambang. “Kemarau ekstrim yang terjadi pada tahun lalu, menjadi salah satu faktor penyebab bibit mangrove menjadi kering sehingga gagal tumbuh,” lanjutnya.
Bambang menambahkan bahwa kegiatan monev ini juga merupakan sebuah upaya dalam mempertahankan survival rate bibit mangrove agar optimal dan sebagai salah satu aksi nyata dari Samudera Peduli dan Mangrove Tag untuk mengurangi jejak emisi karbon di bumi, mencegah intrusi air laut ke daratan dan erosi dan abrasi pantai.
Keseluruhan kegiatan yang dimulai dari 08.00 – 17.00 WIB ini berjalan dengan baik dan lancar, yang diakhiri dengan pendokumentasian kegiatan di lapangan untuk pembuatan laporan. (BJL/ADM/AP).