Bisa Hapus Jejak Emisi Karbon di Bumi, Hasil Pemantauan-Mangrove Mangrove Tag Januari 2024: Persentase Kelulushidupan Bibit Mangrove Jejakin dan IPC 2023 by Airpay di SMC Jateng Semarang Capai 63,9%

Semarang – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan program pemantauan mangrove di SMC Jateng. Kegiatan ini, dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui persentase kelulushidupan bibit mangrove sebagai hasil dari program pendampingan penanaman dan pemantauan 1.000 bibit mangrove yang sudah dilakukan oleh Mangrove Tag kepada Jejakin dan IPC 2023 by Airpay di SMC Jateng, beberapa waktu yang lalu. (3-1-2024).

Pada kesempatan ini, kegiatan pemantauan mangrove yang dilakukan berupa penyulaman dan monitoring dan evaluasi (monev). Ega N. B. Utami (Staf Manajetr Humas dan Lapangan) dan Bambang J. Laksono (Staf Manajer Humas dan Lapangan) menghitung jumlah bibit mangrove yang hidup, daun, survival rate, dan growth rate.

Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa kondisi bibit mangrove yang sudah ditanam berhasil tumbuh dengan baik, walaupun ditemukan beberapa bibit yang gagal tumbuh akibat kekeringan ekstrim yang melanda karena pengaruh El Nino yang berlangsung sejak pertengahan tahun 2023 lalu. 

Ega mengatakan bahwa bibit mangrove yang sudah ditanam memiliki persentase kelulushidupan yang cukup tinggi, yaitu mencapai 63,9%,, dengan persentase pertumbuhan dari awal penanaman hingga tiga bulan terakhir sebesar 3,51%.

Setelah dilakukan monev, kegiatan dilanjutkan dengan penyulaman sebanyak 100 bibit mangrove. Penyulaman ini bertujuan untuk mengganti bibit mangrove yang gagal tumbuh.

“Saya berharap, bibit mangrove yang masih bertahan dapat tumbuh dengan baik sehingga nantinya dapat menghapus jejak emisi karbon di bumi, mencegah abrasi dan erosi pantai, dan juga intrusi air laut ke darat,” kata Bambang.

Keseluruhan kegiatan yang dimulai pada pukul 07.00 – 11.00 WIB berjalan dengan baik dan lancar, yang diakhiri dengan pendokumentasian kegiatan di lapangan untuk pembuatan laporan. (ENBU/ADM).