Bisa Hapus Jejak Emisi Karbon di Bumi, Hasil Pemantauan-Mangrove Mangrove Tag Desember 2023: Persentase Kelulushidupan Bibit Mangrove PT Bantu Indonesia dan PT Oktasan Baruna Persada di SMC Jateng Semarang Capai 82,8%

Semarang – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali menggelar program pemantauan mangrove di SMC Jateng. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui persentase kelulushidupan bibit mangrove yang telah ditanam dalam Program Pendampingan Penanaman dan Pemantauan 1.500 Bibit Mangrove yang sebelumnya telah dilakukan oleh Mangrove Tag bekerja sama dengan PT Bantu Indonesia Bersama dan PT Oktasan Baruna Persada. (31/1/2023).

Pemantauan kali ini merupakan tahap monitoring dan evaluasi (monev) dan penyulaman 300 bibit mangrove yang dilakukan oleh Bambang Jati Laksono (Staf Manajer Humas dan Lapangan), Alfian Rizqi Hidayat (KeSEMaT), dan Anwar Nuardi (KENARI). Kegiatan berlangsung mulai pukul 10.00 – 15.00 WIB.

Proses pemantauan dilakukan dengan menghitung persentase kelulushidupan (survival rate), laju pertumbuhan (growth rate), dan jumlah daun bibit mangrove. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa bibit mangrove yang telah ditanam oleh Mangrove Tag, PT Bantu Indonesia Bersama, dan PT Oktasan Baruna Persada di SMC Jateng berhasil tumbuh dengan baik.

Bibit mangrove yang telah ditanam mencapai persentase kelulushidupan sebesar 82,8%, dengan laju pertumbuhan sebesar 5,77% dalam tiga bulan terakhir.

“Dari 1.500 bibit yang kami tanam, terdapat 258 bibit yang gagal tumbuh, sedangkan 1.242 bibit masih hidup dalam kondisi sehat,” kata Bambang. “Terjadinya pertumbuhan tinggi dan kondisi daun yang baik menandakan bahwa bibit mangrove menunjukkan perkembangan yang positif,” tambahnya.

Bambang mengatakan bahwa program pemantauan merupakan langkah penting dalam menjaga persentase kelulushidupan bibit mangrove agar optimal. Kegiatan ini, sekaligus sebagai implementasi nyata dari komitmen PT Bantu Indonesia Bersama dan PT Oktasan Baruna Persada dalam upaya mengurangi jejak emisi karbon di bumi, mencegah intrusi air laut, dan mengurangi abrasi dan erosi pantai di kawasan pesisir SMC Jateng.

Keseluruhan kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan pendokumentasian kegiatan di lapangan untuk penyusunan laporan. (BJL/ADM).