Semarang – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan program pemantauan mangrove di SMC Jateng. Kali ini, untuk program penanaman 6.000 bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata dari Benih Baik dan Samudera Indonesia Peduli yang ditanam pada tanggal 29 Oktober 2022 yang lalu. Setelah ditanam, pada tanggal 3 Juni 2023 juga sudah dilakukan program pemantauan berupa penyulaman bibit mangrove yang bertujuan untuk mengganti bibit mangrove yang gagal tumbuh. Dari keseluruhan bibit yang ditanam maka diperoleh persentase kelulushidupan sebesar 85,27%. (30/10/2023).
Pada pemantauan ketiga ini, merupakan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap kondisi bibit mangrove. Beberapa parameter yang dipantau, yaitu pertumbuhan daun, batang, dan akar. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa bibit mangrove terlihat memiliki daun yang lebih lebat apabila dibandingkan dengan sebelumnya. Demikian juga dengan batangnya yang sudah mengalami penebalan sehingga semakin kokoh.
Selain itu, juga dilakukan pengukuran terhadap tinggi bibit untuk melihat pertumbuhannya. Rata-rata tinggi bibit mengalami pertumbuhan sebesar 5,88% apabila dibandingkan dengan monitoring dan evaluasi sebelumnya atau mencapai 36,38% apabila dibandingkan dengan awal penanaman.
Bibit mangrove berhasil tumbuh dengan baik.
Sebagai upaya untuk menghapus jejak emisi karbon di bumi maka bibit mangrove yang sudah dipantau ini, juga akan terus dipantau secara rutin kelulushidupannya oleh Mangrove Tag.
“Tujuan dilakukannya pemantauan ialah agar pertumbuhan dan kelulushidupan bibit mangrove dapat diamati dan dijaga faktor pendukungnya sehingga dapat meminimalisir kendala yang dihadapi, mengingat mangrove menjadi ekosistem yang berperan penting dalam menjaga kelestarian alam di wilayah pesisir kita,” kata Ega N. B. Utami (Staf Manajer Humas dan Lapangan).
Kegiatan yang dimulai pada pukul 07.00 – 11.00 WIB ini berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan pendokumentasian hasil pemantauan untuk pelaporan kegiatan kepada mitra. (ENBU/ADM/AP).