Rembang – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan program pemantauan mangrove di Pasar Banggi dan Tireman, Rembang, Jawa Tengah. Kegiatan ini, dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui persentase kelulushidupan bibit mangrove sebagai hasil dari Program Pendampingan Penanaman dan Pemantauan 1.000 Bibit Mangrove yang sudah dilakukan oleh Mangrove Tag kepada Jejakin dan Gojek, beberapa waktu yang lalu. (1/12/2023).
Pemantauan kali ini merupakan tahap monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan oleh Bambang Jati Laksono (Staf Manajer Humas dan Lapangan) dan Alfian Rizqi Hidayat (KeSEMaT), mulai pukul 15.00 – 17.00 WIB.
Bibit mangrove berhasil tumbuh dengan baik.
Monev dilakukan dengan melihat kondisi mangrove yang hidup, menghitung survival rate, growth rate dan jumlah daun. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa kondisi bibit mangrove yang sudah ditanam oleh Mangrove Tag, Jejakin dan Gojek di Rembang berhasil tumbuh dengan baik.
Bambang mengatakan bahwa bibit mangrove yang sudah ditanam memiliki persentase kelulushidupan yang tinggi, mencapai 78,7%, dengan persentase pertumbuhan dari awal penanaman hingga tiga bulan terakhir sebesar 7,27%.
Persentase kelulushidupan bibit-mangrove tinggi mencapai 78,7%.
“Dari 1.000 bibit yang kami tanam, ada 213 bibit yang gagal tumbuh dan 787 bibit masih hidup dalam kondisi sehat,” kata Bambang. “Pertumbuhan tinggi juga bagus, dan kondisi daun juga baik. Bibit juga mulai menunjukan pertambahan jumlah daun” tambahnya.
Bambang menambahkan bahwa monev juga merupakan sebuah upaya dalam mempertahankan persentase kelulushidupan bibit mangrove agar optimal dan sebagai salah satu aksi nyata dari Jejakin dan Gojek untuk menghapus jejak emisi karbon di bumi, mencegah intrusi air laut, abrasi dan erosi pantai.
Keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik dan lancar, yang diakhiri dengan pendokumentasian kegiatan di lapangan untuk pembuatan laporan. (BJL/ADM).