Rembang – Mangrove Tag. Mangrove Tag kembali melakukan kegiatan survei pendahuluan untuk program penanaman dan pemantauan mangrove, yang kali ini akan diadakan di Kawasan Ekowisata Mangrove Jembatan Merah, Pasar Banggi, Rembang, Jawa Tengah pada akhir tahun 2023. Kegiatan ini, difokuskan untuk melihat kondisi calon lokasi penanaman mangrove yang merupakan hasil kerja sama antara Mangrove Tag dengan Jejakin. (9/6/2023).
Kegiatan ini, juga diadakan dalam rangka menjalin tali silaturahmi antara Mangrove Tag dengan kelompok tani mangrove Sidodadi Maju di Pasar Banggi, mengingat IKAMaT dan KeSEMaT, selaku lembaga afiliasi Mangrove Tag, sudah memiliki hubungan kerja sama sejak lama.
Tim Mangrove Tag yang terdiri dari Paspha Ghaishidra Muhammad Putra (Manajer Humas), Faradian Nurul Hapsari (Manajer Operasional) dan Bambang Jati Laksono (Staf Manajer Humas) tiba di Pasar Banggi pukul 14.00 WIB.
Survei Mangrove Tag bersama Kelompok Tani Mangrove Sidodadi Maju.
Bersama dengan Wachana Ari Purwanto (Ketua Kelompok Sidodadi Maju), Tim Mangrove Tag menyusuri pesisir Pantai Pasar Banggi untuk melihat langsung calon lokasi penanaman mangrove.
“Warga Pasar Banggi sudah sangat mengetahui mengenai pentingnya menjaga mangrove di wilayah pesisir. Atas usaha keras kami dalam menanam dan memelihara mangrove, akhirnya bisa tercipta Kawasan Ekowisata Mangrove Jembatan Merah ini,” terang Wachana. “Hingga saat ini, kerja sama penanaman mangrove dengan beberapa mitra kami, juga masih sering kami lakukan, untuk membantu pemulihan kawasan ini dari ancaman abrasi dan erosi pantai,” lanjutnya.
Aktivitas yang dilakukan selama melakukan survei pendahuluan, berupa pengecekan lokasi penanaman, hama teritip, substrat, pasang surut air laut, jenis mangrove eksisting dan koordinat lokasi. Dengan pengecekan yang detail, maka diharapkan akan dapat menghasilkan persentase kelulushidupan bibit mangrove yang tinggi sehingga dapat berfungsi optimal dalam mencegah abrasi dan menghapus jejak emisi karbon di bumi.
Pengecekan hama teritip di lokasi penanaman.
“Dari survei ini, kami jadi tahu bahwa calon lokasi penanaman mangrove merupakan hamparan pesisir yang terkena pasang surut air laut dan memiliki substrat lumpur berpasir yang sangat cocok untuk ditanam mangrove jenis Rhizophora,” kata Bambang. “Kami juga memastikan kondisi pasang surut yang ternyata pasangnya masih tinggi. Jadi, kami akan merekomendasikan ke mitra untuk menunda waktu penanaman hingga surut terjadi di pagi hingga sore hari,” lanjutnya.
Keseluruhan kegiatan survei berjalan dengan baik dan lancar hingga pukul 18.00 WIB. Setelah ini, Mangrove Tag akan mengolah hasil temuan pada saat survei untuk dilaporkan kepada mitra kerja agar pada saat pelaksanaan program mendapatkan hasil yang optimal. (BJL/AP/ADM).