Hapus Jejak Emisi Karbon, Mangrove Tag dan Grab Indonesia Rencanakan Lakukan Penanaman dan Pemantauan Mangrove di SMC Jateng Semarang

Semarang – Mangrove Tag. Mangrove Tag mendampingi Grab Indonesia melakukan survei peninjauan lokasi penanaman dan pemantauan bibit mangrove yang direncanakan akan ditanam di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah (Jateng) pada bulan Oktober 2023, mendatang. Kegiatan ini, dilakukan Grab Indonesia sebagai upaya menghapus jejak emisi karbon yang dikeluarkan oleh para pengguna aplikasi Grab. (11/6/2023).

Survei dilakukan pada pukul 16.00 WIB. Terlihat Muhammad Abizard (Grab Indonesia) bersama tim yang didampingi oleh Faradian Nurul Hapsari (Manajer Operasional), Bambang Jati Laksono (Staf Manajer Hubungan Masyarakat) dan Anwar Nuardi (Ketua KENARI) mencari titik lokasi penanaman dan pemantauan mangrove yang tepat. 

Kegiatan survei dilakukan dengan menaiki perahu, mengingat lokasi penanaman mangrove yang direncanakan berada di hamparan pesisir pantai. Lokasi ini dipilih karena memiliki angka survival rate yang tinggi.

Suasana survei lokasi penanaman mangrove di SMC Jateng.

“Lokasi penanaman mangrove kami arahkan ke arah pesisir pantai, mengingat di area tersebut masih luas dan memiliki angka survival rate yang tinggi, sehingga diharapkan akan banyak bibit mangrove yang tumbuh hingga besar sehingga mampu menyerap jejak emisi karbon dalam jumlah yang besar pula,” ujar Bambang.

Bambang menambahkan bahwa Mangrove Tag juga sedang berupaya untuk menumbuhkan sedimen baru dengan mangrove di kawasan pesisir pantai SMC Jateng, yang nantinya akan dapat digunakan untuk lokasi penanaman mangrove di masa yang akan datang.

Sebagai informasi, mangrove memiliki kemampuan untuk menumbuhkan daratan baru di sekitar lokasi tumbuhnya. Untuk itulah, tumbuhan ini seringkali disebut sebagai tumbuhan berjalan.

“Kegiatan survei ini, perlu kami lakukan, mengingat kami berencana akan menanam ribuan bibit mangrove di SMC Jateng, yang akan kami pantau di tiap tahunnya. Dengan demikian, maka nanti akan bisa kami hitung karbonnya yang berhasil diserap oleh mangrove,” kata Muhammad. “Kegiatan ini, juga merupakan salah satu aksi nyata Grab Indonesia untuk menebus jejak emisi karbon yang kami gunakan, sehingga mampu mengurangi dampak buruknya di bumi untuk masa depan yang lebih baik,” lanjutnya.

Faradian menambahkan bahwa selain melihat lokasi penanaman mangrove, Mangrove Tag juga memperlihatkan ribuan bibit mangrove yang sukses ditanam bersama mitra Mangrove Tag lainnya, dimana memiliki kelulushidupan yang tinggi.

Foto bersama Mangrove Tag dan Grab Indonesia.

“Bibit mangrove yang kami tanam di area ini memiliki persentase kelulushidupan yang tinggi, diatas 80%,” jelas Faradian. “Kami berharap, kegiatan penanaman dan pemantauan mangrove Grab Indonesia di akhir tahun ini dapat terealisasi di SMC Jateng, mengingat saat ini, emisi karbon semakin tinggi sehingga menyebabkan pemanasan global di bumi. Hal ini dapat dikurangi dengan menanam dan memantau pohon mangrove secara berkala, agar mangrove dapat memainkan peranannya dalam menyerap jejak emisi karbon tersebut,” jelasnya lebih lanjut.  

Keseluruhan kegiatan yang berlangsung hingga pukul 18.00 WIB ini berjalan dengan baik dan lancar, yang diakhiri dengan foto bersama dan pendokumentasian kegiatan di lapangan untuk pembuatan laporan. (BJL/ADM).